HARIANHALMAHERA.COM–Pemerintah Povinsi Maluku Utara (Pemprov Malut) terkesan hanya memberi harapan palsu (PHP) kepada guru honorer daerah (honda) soal janjinya untuk melunasi tunggakan gaji para ‘oemar bakri’ ini.
Nyatanya, sampai saat ini tunggakan gaji yang mencapai tujuh bulan itu tak kunjung dilunasi. Padahal sebelumnya, Pemprov sendiri menjanjikan utang gaji guru honda ini bisa selesai Juli ini dengan cara setiap bulan dibayarkan dua bulan tunggakan.
Bahkan, sampai saat ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Malut pun belum mengajukan permintaan pencairan pembauaran dengan alasan masih terdapat beberapa sekolah yang belum menyetor absensi guru.
“Informasi masih ada sekitar 80 sekolah yang belum mengajukan absensi guru, makanya permintaan belum diajukan,” terang Kepala BPKAD Malut Ahmad Purbaya kemarin.
Purbaya pun sudah menyarankan Dikbud untuk mengajukan permintaan pencairan gaji sesuai dengan absensi guru yang sudah ada saat ini. bisa dilakukan pembayaran dibayar. Sementara sekolah yang belum mengajukan absen guru, pencairanya dipending. “Jadi kita bisa cairkan secara bertahap,” ucapnya.
Jika pengajuan permintaan permbayaran gaji guru honda harus menunggu semua sekolah mengajukan absensi, maka tentu membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sehingga sekolah yang sudah mengajukan absensi sejak awal pun ikut menjadi korban, karena gaji guru honorer mereka juga tidak bisa dibayar.
“Intinya, kita tunggu permintaan dari Dikbud, jika Dikbud mengajukan permintaan untuk membayar gaji guru honda yang sudah mengajukan absensi, maka BPKAD siap untuk memproses pencairan,” pungkasnya. (lfa/pur)