Ternate

Sulit Dapat BBM, Motoris Speedboat Mogok

×

Sulit Dapat BBM, Motoris Speedboat Mogok

Sebarkan artikel ini
Aksi Mogok Sejumlah Motoris Speed Boad di Kota Ternate (Foto : Suparman/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM–Sulitnya para motoris speedboat (SB) di pelabuhan Semut Mangga Dua mendapatkan minyak tanah (mita) yang sudah berlangsung selama tiga hari ini, memicu gejolak.

Pagi kemarin (31/8), para awak SB ini mogok berlayar dan menggelar demo di depan pelabuhan. Bahkan, dalam aksinya itu, mereka sempat memblokade ruas jalan di depan pelabuhan hingga menyababkan arus lalu lintas macet.

Pantauan koran ini di lokasi, seluruh akivitas pelayaran ke sejumlah daerah seperti Sofifi, Moti dan Pulau Makian, lumpuh total.  Calon penumpang yang sudah berada di pelabuhan sebagian besar memilih berangkat dengan kapal Feri maupun speedboat di pelabuhan Bastiong.

Ongen Pattimura, pengurus  Koperasi Mutiara selaku agen SB Ternate-Sofifi mengatakan, sudah tiga hari ini, mita untuk operasional SB tidak lagi masuk.

“Sebenarnya bukan tidak ada, tapi penjual yang bawa masuk BBM ke pelabuhan itu selalu ditangkap. Makanya para morotis ini melakukan aksi mogok,” ucap Ongen.

Karena itu, mereka minta pemerintah menyediakan BBM untuk areal pelabuhan dengan harga terjangkau. Sebab, mita yang masuk ini harga tidak sesuai.  “Harga BBM naik tapi harga tiket tetap, sehingga mereka aksi tuntutan kesediaan BBM,” tambahnya.

Aksi ini pun mendapat perhatian serius dari Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit. Bersama Camat dan Lurah Mangga Dua, Andik pun langsung turun ke lokasi untuk memenangkan massa sekaligus menggelar hearing.

Lurah Mangga Dua, Aisyah Tobubu pun tidak mengetahui pihak yang selama ini menyuplai minyak ke motoris. “Jadi nanti kita akan rapat bersama dengan Pak Camat untuk cari solusi agar tidak terjadi seperti ini,” katanya dalam hearing.

Hal senada juga disampaikan Kapolres. Dia berjanji, akan mengundang pihak agen BBM, guna membicarakan keluhan para motoris ini. “Saya mengajak mereka agar tidak melakukan aksi lagi, karena kita akan mencari solusinya seperti apa,” ucapnya.

Ketua Koperasi Mutiara Armada Semut, Iksan Adam mengaku hasil hearing dengan Kapolres serta Dinas terkait itu, pada intinya belum mendapatkan solusi secara utuh. Mengingat, yang hadir saat itu tidak ada dari Dinas Perhubungan (Dishub) Malut menyangkut dengan tarif, selain kekurangan stok BBM.

Satu-satunya kesepakatan yang diambil terkait pelonggaran pengawasan suplay BBM untuk operasional speeboat oleh aparat. “Awalnya pengawasan yang ketat sehingga stok minyak tanah di area pelabuhan tidak ada. Kini diperbolehkan kembali,” ucapnya

Sementara untuk tarif speeboat, Iksan mengatakan perlu juga dibicarakan kembali menyusul adanya rencana kenaikan BBM. Sebab, tarif yang berlaku saat ini masih menggunakan SK Gubernur yang lama sejak tahun 2016.

“Jika satu dua hari ini sudah ada penetapan kenaikan harga BBM lalu belum juga ada solusi tepat soal tarif maka kita juga tidak bisa menjamin akan ada demonstrasi lagi,” tegasnya.

Iksan juga menyampaikan,  dengan harga tarif yang sekarang ini, tidak ada lagi keuntungan yang didapatkan motoris. “Kalau tiket normal berdasarkan SK itu per orang Rp 38 ribu dengan kapasitas 20 penumpang. Dan itu kita naikan harganya Rp. 50 ribu per orang dengan mengurangi penumpang awalnya 20 orang menjadi 16 orang,” pungkasnya

Danpos Pelabuhan Semut Mangga Dua, Apriyanto Supardi mengatakan, aktivitas pelayaran yang melayani 7 Kabupaten Kota kembali dibuka pada pukul 09.40 WIT.

“Karena tadi (kemarin,red) Kapolres turun langsung menemui massa aksi, dan pasokan minyak mulai tersedia dan bahkan ada kerjasama dengan Pertamina untuk memasok langsung ke Pelabuhan,” katanya di pelabuhan Semut. “Memang minyak di area pelabuhan tetap ada, dan itu akan berjalan normal kembali,” sambungnya.(par/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *