HARIANHALMAHERA.COM– Kehadiran Satgas Yon Arhahun 3/YBY di tengah masyarakat sepertinya berdampak memberi rasa nyaman dan menyadarkan mereka. Hal itu dibuktikan dengan adanya penyerahan senjata api (senpi) rakitan bersama munisi hingga barang berbahaya lain yang dimilik sebagian warga. Kali ini, warga Gosoma, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara kembali menyerahkan ranjau darat atau bom.
Dansatgas Mayor Arh Achmad Yani diwakili Pasi Intel Satgas, Lettu Arh. Dwi Iswantoro, mengatakan, sebua ranjau darat yang diserahkan warga secara suka rela itu merupakan bahan peledak dari sisa-sisa peninggalan perang dunia (PD).
“Hadirnya satgas Satuan Organik Yon Arhanud 3/YBY sangat memberi dampak yang berarti untuk masyarakat Maluku Utara, hal ini dapat dilihat dari penyerahan-penyerahan Senpi dan Muhandak kepada Satgas, dan untuk kesekian kalinya warga dengan kesadaran sendiri menyerahkan benda-benda berbahaya,”katanya.
Dansatgas Mayor Arh Achmad Yani, S.E., M.Han menyampaikan bahwa penyerahan ranjau darat itu tidak terlepas dari dari kegiatan anjangsana atau komsos yang dilakukan oleh anggota satgas Yon Arhanud 3/YBY di Desa Gosoma Kecamatan Tobelo, dimana kegiatan itu di pimpin oleh, Sertu. Miskijo telah membuat salah seorang warga setempat bersedia menyerahkan satu butir bahan peledak (handak) sisa PD II yang di dapatkan pada saat mencangkul di kebun miliknya.
“Handak tersebut didapatkan sekitar tahun 2020 dengan kondisi isian dorong sudah hancur, namun fiuzenya masih aktif berkarat dan tertahan oleh lumpur, dan untuk mengetahui lebih detail apakah bahan peledak tersebut masih aktif atau tidak maka kami satgas juga membawa personel dengan keahlian dibidang Senpi dan Muhandak yaitu Serma. Riyanto,”ujarnya.
“Saya sudah perintahkan untuk melakukan pengecekan dan setelah dirasa sudah aman bahan peledak tersebut diamankan di Kotis Satgas Yonarhanud 3/YBY,”sambungnya.(dit)