HARIANHALMAHERA.COM– Kehadiran Presiden Direktur (Presdir) sekaligus Owner PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), Haji Romo Nitiyudo Wachjo, ibarat Bapak dari ‘Para Malaikat Cilik’. Sebab, beliau tak henti-hentinya mengulurkan tangan untuk menolong anak-anak maupun balita yang terlahir dari kaum duafa dengan menjalani beban hidup atas penderitaan penyakit berat dan tidak mampu berobat secara medis.
Setelah beberapa pekan lalu, Haji Robert, sapaan akrab yang sering diucap public, itu telah mengutus timnya baik Tim Haji Robert Peduli (HRP) maupun Tim Kesehatan Masyarakat (Kesmas) PTNHM untuk melakukan penanganan medis terhadap balita jantung bocor, balita gagal jantung dan bocah tulang bengkok asal Kabupaten Halmahera Utara (Halut). Kali ini sosok dermawan berhati lembut, Haji Robert kembali kerahkan timnya, yakni HRP Kota Ternate untuk turun tangani seorang anak penderita gizi buruk asal Desa Sidangoli Dehe, Kecamatan Jailolo Selatan (Jalsel), Kabupaten Halmahera Barat (Halbar).
Bocah berusia 14 tahun bernama Farid Fahrul, itu sudah cukup lama menjalani penyakit gizi buruk di rumah dan keluarganya pun memberi asupan gizi hingga berobat seadanya lantaran punya biaya untuk berobat lebih maksimal di rumah sakit.
Kalau pun berobat medis di rumah sakit menurut keluarga, pihak keluarga hanya bergantung pada pelayanan BPJS Kesehatan, yang mana dianggap penanganannya hanya standar sehingga belum mampu menyembuhkan anak mereka dari penderitaan gizi buruk.
Jeritan keluarga gizi buruk tersebut sembari membutuhkan pertolongan rupanya didengar Haji Robert. Buktinya, beliau kerahkan tim HRP Kota Ternate yang jauh-jauh datang ke Sidangoli untuk membantu Ananda Farid Fahrul.
“Iya, tanggal 7 oktober 2022 kemarin, Pak Haji telah arahkan Tim HRP Kota Ternate untuk tangani pasien gizi buruk asal Jailolo Selatan, Kabupaten Halbar, dan tim langsung jemput pasien dikediaman untuk dibawa ke rumah sakit umum (RSUD) Jailolo sesuai rujukan BPJS pasien guna mendapatkan pelayanan medis,”kata ketua Tim HRP Kota Ternate, Munir Radjabessy.
Namun lanjut Munir, setelah Tim HRP membawa pasien ke RSUD Jailolo dan melakukan konsultasi dengan dokter setempat, ternyata dokter pemeriksa instruksikan agar pasien dilakukan perbaikan gizi di rumah, karena akan sama hasilnya jika jalani pengobatan di rumah sakit.
“Jadi atas saran dari dokter, Tim HRP belum membawa pasien ke RSUD Chasan Boesoirie Ternate, karena menurut dokter akan sama saja instruksinya, sehingga itu tim langsung koordinasi dengan dokter dan ketua tim melalui via telpon maupun WhatsApp untuk menyampaikan bahwa pasien dikembalikan ke rumah (Sidangoli Dehe,red) sesuai instruksi,”ujarnya.
Saran dokter tersebut menurut Munir, sudah disampaikan secara detail ke pihak keluarga dan mereka pun setuju perbaikan gizi di rumah akan tetapi terkendala biaya perbaikan gizi pasien.
“Tim HRP akan sampaikan ke Pak Haji untuk diketahui dan tinggal menunggu arah lebih lanjut seperti apa, karena saat ini pasien juga terkendala biaya perbaikan gizi kalau dilakukan di rumah. Dokter juga sarahnak bahwa untuk perbaikan gizi, dianjurkan untuk konsumsi susu Pediasure usia 1-10 tahun,”pungkasnya.(dit)
