EkonomiOpiniZona Kampus

Aneka Kue Lebaran Khas Masyarakat Minangkabau

×

Aneka Kue Lebaran Khas Masyarakat Minangkabau

Sebarkan artikel ini
Salah satu masakan khas Minangkabau yang disajikan saat lebaran

Oleh: Rahma Asdaqul Asma,

(Mahasiswi Universitas Andalas jurusan Sastra Minangkabau)

Kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga dengan Negara kita sendiri. Banyak aspek yang bisa dilihat untuk menilai keanekaragaman budaya . Dari hal-hal yang besar hingga yang kecil, keanekaragaman itu yang membentuk kekayaan budaya suatu negara dan menjadikannya unik dan sulit untuk dipisahkan. Salah satu bentuk keanekaragaman budaya Indonesia di bidang kuliner adalah pada jajanan kue tradisionalnya.

Aneka macam kue Indonesia telah banyak sekali yang kita sering temui di sepanjang jalan maupun di Mall. Dari bentuknya yang unik dan rasanya yang berbeda dengan kue di Negara- Negara lain. Indonesia memiliki keanekaragaman makanan khas atau jajanan tradisional pada setiap daerahnya. Kekayaan jenis makanan tersebut merupakan cerminan keanekaragaman budaya dan tradisi Nusantara. Artikel ini akan membahas dan menjelaskan beberapa aneka kue lebaran khas Masyarakat Minangkabau.

  1. Kambang Loyang

Kambang Loyang merupakan salah satu kue tradisional bagi masyarakat Minangkabau. Rasa dari Kambang Loyang ada yang manis ada juga yang pedas Membuat kambang loyang membutuhkan bahan yang sangat mudah untuk di dapatkan, yaitu tepuang beras, santan kelapa, gula pasir, adas, garam dan minyak goreng secukupnya. Cara membuatnya yaitu, semus bahan yang ada dicampur salain minyak goreng, hingga tercampur rata sehingga adonan encer. Selanjutnya adonan digoreng sampai berwarna coklat manggunakan cetakan yang berbentuk bungo kambang dan limo kalopak. Setelah kue berwarna coklat, maka kue sudah bisa diangkat, lalu ditiriskan.

  1. Kacang Tojin

Kacang Tojin adalah makanan ringan yang sangat umum dijumpai terutama pada perayaan hari lebaran. Kacang Tojin berasal dari kacang tanah yang mendapat perlakuan khusus, dengan penambahan berbagai macam bumbu yang menjadikan kacang tersebut memiliki rasa yang spesifik. Kacang tanah yang telah dikupas kulitnya direndam dalam air panas untuk menghilangkan kulit arinya dan membuat kacang tersebut lunak. Setelah kulit ari kacang tersebut terkelupas, kacang yang telah kehilangan kulit arinya ditiriskan untuk kemudian digoreng dengan menggunakan minyak kelapa yang tua dengan penambahan bumbu berupa bawang putih yang diiris tipis-tipis dan garam sebagai penyedap. Setelah kacang yang digoreng tersebut berwarna coklat terang dan berbau harum, maka kacang harus segera diangkat dan ditiriskan untuk selanjutnya sudah dapat dihidangkan dengan nama kacang Tojin.

  1. Kue Arai Pinang

Arai pinang adalah makanan ringan khas dari Sumatra Barat.Awalnya, arai pinang dibuat menggunakan cetakan alami dari bunga pohon pinang sehingga bentuknya menjadi bulat pipih dengan tekstur bergaris-garis. Makanan ini biasanya disediakan pada lebaran idul Fitri. Setiap yang berkunjung ke Kota Bukittinggi pasti tidak lupa membeli kue ini sebagai oleh-oleh. Rasanya yang gurih, renyah, serta beraroma minyak kelapa, membuat orang yang mencicipinya menjadi ketagihan. Bahan dasar pembuatnya pun sangat sederhana, yaitu tepung beras, garam, serta kapur sirih. Begitu juga dengan proses pembuatannya, sangat mudah sekali. Tepung beras disangrai dan ditaburi sedikit garam serta tidak lupa kapur sirih agar terasa lebih renyah. Setelah adonan selesai dibuat, kemudian adonan dibentuk menjadi bulat. Sedangkan untuk mencetaknya agar pipih bisa menggunakan garpu. Jangan lupa, sesaat setelah di cetak, olesi dengan minyak kelapa yang membuat kue wangi, gurih serta renyah.

  1. Kue Guluang Kasua

Kue Guluang Kasua merupakan salah satu jenis kue khas Sumatera Barat. Dinamakan Guluang Kasua karena bentuknya menyerupai gulungan kasur. Rasanya yang sangat enak membuat orang banyak menyukainya. Bahan dasar pembuatnya pun sangat sederhana, yaitu tepung beras, garam, serta kapur sirih. Begitu juga dengan proses pembuatannya, sangat mudah sekali. Tepung beras disangrai dan ditaburi sedikit garam serta tidak lupa kapur sirih agar terasa lebih renyah.

  1. Kue Basung

Kue Basung merupakan kue tradisional yang terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula merah, garam dan air. Dilihat dari bahannya saja sudah sangat mudah ditemui, begitu juga dengan cara membuatnya. Cara membuatnya cukup larutkan gula merah sampai mencair, lalu disaring agar kotoran yang ada tidak ikut masuk ke adonan. Kemudian campurkan tepung beras serta sedikit garam. Sedangkan untuk cetakkannya terbuat dari dari daun pisang yang dibentuk sedimikian rupa sehingga berbentuk kerucut. Lalu masukkan adonan yang telah bercampur tadi ke dalam cetakkan tersebut, yang nantinya dikukus hingga matang.

  1. Kue Bawang

Kue bawang menjadi salah satu cemilan yang digemari banyak orang. Berbahan dasar tepung dan dominan diadon dengan bawang merah menjadikanya rasanya gurih dan renyah. Kue bawang sudah dapat dinikmati di daerah manapun dan dengan penyajian yang berbeda-beda. Di Minang sendiri, kue bawang menjadi kue kering wajib yang ada di rumah saat lebaran. Proses pembuatan kue bawang ada yang menggunakan ampia, sehingga hasil berbentuk pipih panjang. Tanpa ampia dengan hasil yang lebih padat.

  1. Kue Sagun Bakar

Kue ini sebenarnya tidak begitu populer di generasi milineal. Tapi kue sagun atau sagon bakar ini merupakan makanan yang terbuat secara tradisional. Kue ini juga menjadi hidangan Lebaran. Kue sagun ini terasa manis dan agak kasat di lidah. Hal ini lah yang membuat ketagihan. Tidak terlalu rumit membuat kue sagun bakar ini. Seperti untuk tepung tapioka, parutan kelapa setengah tua yang dikukus, gula pasir halus, garam, dan vanili. Semua bahan itu dicampur sambil diremas-remas hingga rata dan bisa dicetak, setelah itu dibakar di dalam oven. Kue sagun bakar siap untuk disantap.

  1. Kue Manyang

Kue manyang ini bukan terbuat dari manyang kelapa ataupun dari pinang. Tapi cetakannya yang menggunakan manyang pinang. Ukiran yang terdapat dalam manyang pinang itu dapat memberikan kesan yang indah untuk membuat kue manyang yang terkenal dengan rasanya yang keras. Meski terbilang keras, kua manyang ternyata menjadi hidangan pada lebaran yang paling favorit selain dari kue sapik. Alasannya, di dalam bumbu kue manyang ini terdapat rasa bawang merah dan aroma yang wangi. Apalagi kue manyang ini dimakan dengan kuah sate, maka akan semakin lezat.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *