HARIANHALMAHERA.COM– tim Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara di bawah naungan Badan Pengembangan & Pembinaan Bahasa–Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi (Kemendikbudristek), rabu (18/11) kemarin telah melakukan kunjungan koordinasi ke NHM untuk mengajak bekerjasama dalam mengembangkan program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
Noormala, S.Pd. yang menjabat sebagai Widyabasa Ahli Muda Kantor Bahasa Malut mengatakan tujuan utama program ini adalah meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia untuk kemudian dapat ditingkatkan lagi fungsinya menjadi bahasa internasional, dimana penuturnya bukan saja orang Indonesia namun juga para WNA dapat belajar Bahasa Indonesia.
“Kami lihat di Maluku Utara ini ada tiga sasaran. Pertama, untuk mahasiswa asing yang terpusat khususnya di Kota Ternate yang dikomunikasikan dengan pihak universitas. Kedua, untuk wisata mancanegara yang dikomunikasikan dengan Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata. Ketiga, tenaga kerja asing,”katanya.
Noormala juga menyebutkan bahwa dalam rangka menginternasionalisasikan Bahasa Indonesia, maka Tim Kantor Bahasa mencoba menginventarisasi lembaga-lembaga yang mempekerjakan orang asing. Sementara koordinasi yang sudah dijalankan sejauh ini lanjutnya, yang pertama adalah di IWIP dan kedua di Obi dengan dua perusahan besar yakni Harita dan Trimegah kemudian jadwal selanjutnyan ke PT NHM di Kabupaten Halmahera Utara.
“Setelah kami mencari informasi ke Disnakertrans Provinsi Maluku Utara, mereka menyampaikan bahwa di NHM juga ada Tenaga Kerja Asing (TKA). Maka kami mencoba memfasilitasi dan memastikan bahwasannya TKA ini sudah mendapatkan fasilitas dari Kantor Bahasa. Hal ini agar kami dapat sampaikan ke Pusat bahwa sudah kami jalankan di daerah,”ungkapnya.
Noormala menambahkan para pelajar akan dibimbing oleh pengajar yang kompeten dan berpengalaman dalam pengajaran BIPA, dimana mereka memiliki kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan berbahasa Indonesia tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas.
“Kami bisa memfasilitasi tim pengajar di NHM agar dapat menyesuaikan dengan metode-metode pengajaran sesuai tingkat kemahiran agar lebih tepat. Selain itu apabila pelajar membutuhkan sumber-sumber pembelajaran, kami juga dapat memfasilitasi itu,”pungkasnya.
Sementara Ilma Ramadhany Baay, Deputy Manager Hubungan Industrial menuturkan, sehubungan dengan beberapa hal yang dihadapi pada tahun 2020 terkait proses divestasi dan pandemi Covid-19 sehingga proses in-house training Bahasa Indonesia sempat ditiadakan sehingga setiap TKA harus belajar Bahasa Indonesia secara langsung di lapangan.
“Kami sudah pernah melakukan pelatihan di Pusat Pelatihan NHM di Gosowong, baik Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris kepada karyawan atau mitra kerja NHM untuk mempermudah komunikasi antar pekerja,”tuturnya.
Era Setiawan, Deputy Manager OHS PTNHM, menyampaikan bahwa akan dikoordinasikan dengan departemen HR/IR untuk perencanaan pelatihan Bahasa Indonesia untuk TKA yang dilaksanakan secara terjadwal serta berkelanjutan ke depan, karena pelatihan ini penting untuk membangun koordinasi yang baik antar pekerja nasional dan TKA di lingkungan kerja NHM.
Selain itu lanjutnya, juga mempromosikan penggunaan Bahasa Indonesia. Diakhir pertemuan Tim Kantor Bahasa menyerahkan beberapa buku pembelajaran ke NHM agar dibagikan kepada karyawan asingnya untuk dapat dipelajari.(dit)