HARIANHALMAHERA.COM– masyarakat Kecamatan Galela, Kabuapten Halmahera Utara (Halut), Malut antusias menjemput salah satu aktivis kemanusiaan Gaza, Palestina, yakni Abdilah Onim. Kedatangan sosok yang disapa Bang Onim, di bandara Gamar Malamo, Desa Dokulamo Kecamatan Galela Barat, Selasa (5/12) sekitar pukul 10.30 WIT itu disambut ratusan warga yang juga diwarnai bendera Palestina bagaikan ‘pejuang’.
Sebelumnya, Abdila Onim bersama keluarganya terbang dari bandara Sultan Baabullah Ternate menuju bandara Gamar Malamo dengan menggunakam pesawat susi air. Setelah disambut di bandara, Abdila Oni pun diiring-iringi ratusan disepurataran Galela hingga finis di Desa kelahirannya, dan dilanjutkam dengan doa selamat bersama ratusan masyarakat. Dalam kegiatan ini juga Abdila Onim menceritakan kisah pilunya selama di Palestina.
Aktivis kemanusiaan Gaza Palestina, Abdila Onim mengatakan, dirinya meresa terkejut dan bangga, karena antusias dan animo masyarakat Galela cukup tinggi dalam mendukung Palestina, yang merupakan salah satu bentuk apresiasi masyatakat Halut khususnya Galela yang mendukung salah satu puteranya dalam berjuang membantu masyarakat Palestina yang dijajah oleh zionis.
“Saya yang selama ini mungkin berada di Palestina bukan membawa atas nama golongan, suku, partai atau organisasi apapun, melainkan saya yang berada di Palestina membawa atas nama Indonesia dan mengharumkan nama Indonesia dikanca Internasional, karena membawa misi sosial kemanusiaan,”katanya.
“Saya merasa bersyukur karena bisa berkumpul kembali dengan keluarga saya di Galela, karena selama ini mungkin saya berada di Palestina yang mana negara tersebut terjadi peperangan, masyarakat Galela juga tidak ketinggalan mengikuti keseharian saya selama berada di Pelastina,”sambungnya.
Menurutnya, perang di Gaza Palestina bukan hanya umat islam yang menjadi korban, namun umat nasranis dan Yahudi yang berada di Gaza Palestina juga menjadi korban, dimana banyak rumah ibadah seperti masjid dan gereja juga sudah dihancurkan oleh zionis, termasuk sekolah.
“Saya menyampaikan kepada seluruh penduduk Indonesia khususnya Halut bahwa peperangan yang terjadi di Palestina itu murni penjajahan, pembataian dan genosida abad ini. Saya sangat yakin keyakinan manapun atau agama manapun pasti menolak dengan adanya penjajahan dan pembantaian terhadap warga sipil yang ada dan tempat ibadah,”ujarnya.
Soal donasi lanjut Bang Onim, yang sudah terkumpul melalui lembaga Nusantara Palestina Center (NPC) mulai dari awal peprangan sampai saat ini sudah sebesar Rp 25 miliar yang merupakan murni donasi dari warga Indonesia untuk saudara-saudara yang ada di Palestina.
“Lembaga kami ini adalah lembaga yang legal dan ijin pengumpulan uang dan barang dari Kementrian Sosial (Kemensos), lembaga NPC ini juga diaudit setiap tahun dan yang namanya audit ekternal, prinsip kami adalah amanah yang kami bawa ini adalah luar buasa dan harus patuh terhadap regulasi,”ungkapnya.
Selain organisasi muslim yang mengundang dirinya untuk mengisi acara, dirinya juga siap jika ada saudara-saudara nasrani yang mengundangnya di gereja untuk menceritakan kisa perjalanan di Paletina, dirinya terbuka lembar untuk siapa saja yang peduli terhadap Palestina.
“Yang menjadi korban di Palestina itu bukan hanya umat muslim namun disana juga ada umat nasrani yang menjadi korban peperangan zionis, banyak teman-teman nasrani saya di Gaza,”terangnya.
Sementara koordinator pemuda peduli Gaza Palestina, Rifyal Zasman Usman menuturkan, bahwa pihaknya merasa bersyukur dengan adanya kegiatan penjemputan ini, karena berjalan aman damai dan tentram.
“Tentunya kami berterima kasih kepada aparat kepolisian dan TNI yang sudah mengawal proses penjemputan aktivis kemanusiaan Bang Onim. Selain penjemputan, kami juga mengumpulkan donasi ke masyarakat untuk disumbangkan ke saudara-saudara kita yang ada di Palestina,”tuturnya.(sal)