HARIANHALMAHERA.COM– berbagai program disajikan Pemkab Halteng untuk tekan inflasi hingga pengetasan kemiskinan di daerah. Kali ini pemerintahan ‘Negeri Fagogoru’ telah gandeng Pondok Pesantren Salman Al-Farizi, Wairoro Kecamatan Weda Selatan untuk budidaya hortikultura berupa cabai alias rica.
Pemda melalui Dinas Pertanian (Distan) pun berdayakan para santri dan santriwati untuk kembangkan program tanam salah satu rempah-rempah dapur tersebut, dimana pada selasa (16/1) telah dilakukan penanaman bibit di lahan cukup luas sekitar pondok pesantren.
Pj Bupati Halteng, Ikram M Sangadji, mengatakan, penekanan inflasi ini merupakan salah satu program proritas pemerintah untuk menjaga kestabilan harga agar tidak beratkan masyarakat sehingga melalui langka-langka strategis preventif dan kolaborasi meningkatkan produk-produk pertanian di Halteng.
“Sebagai langka semangat Dinas Pertanian serta pondok Pesantren agar membantu program penanganan inflasi kemiskinan,”katanya.
Kerja keras pemerintah daerah saat ini menurutnya, terus meningkat produk pertanian salah satunya tanam cabai sempat berada pada harga Rp 170.000/kg diupayakan dengan intervensi dan segala upaya pemerintah bisa tekan harga Rp 110.000/kg.
“Ini dilakukan agar masyarakat tidak pasrah dengan harga cabai yang semakin meroket di pasar,”ujarnya.
Pemerintah juga lanjutnya, bakal menginventarisir data petani, kelompok tani, luas lahan, jumlah komoditi yang ditanam, kebutuhan bibit, pupuk dan kebutuhan air sehingga menjadi data bagi pemerintah dalam melakukan pengendalian inflasi, agar bisa memproduksi hasil pertanian secara mandiri.
“Kami akan perdayakan perempuan melalui PKK, sehingga, produk-produk kerjasama pertanian baik pesantren maupun petani kelompok, untuk bisa diambil oleh PKK dan dijual ke pasar secara langsung,”terangnya.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Salman Al-Farizi, Drs. K.H Ridwan M Ilyas, memberikan apresiasi pada pemerintah daerah melalui Distan yang menjadi garda terdepan membantu pondok pesantren, karena pihakya juga memiliki program yang berkaitan dengan upaya ekonomi mandiri di bidang pertanian, perikanan, peternakan yang semua menjadi target.
“Kami akan terus meningkat ilmu dan belajar terkait pertanian pada petani melenial, sebagai konsep petani moderen, agar bisa membantu pemerintah daerah dalam rangka menekan inflasi kemiskinan,”ungkapnya.
Kepala Distan Halteng, Yusmar Ohorella, S.Pi.,M.I.L menyampaikan Dinas Pertanian akan terus bekerja keras dalam memberikan stimulan bagi masyarakat, agar terus melakukan budidaya pertanin secara mandiri di tahun 2024, untuk bisa menjadi petani yang mandiri dan tidak bergantung pada pasar luar Halmahera Tengah.
“Selalu berdayakan para petani baik secara kelompok, mandiri, maupun pesantren untuk meningkatkan produk pertanian di lahan kosong mereka, agar tidak bergantung pada pasar luar Halteng karna kami yakin para petani kita bisa tinggal diberikan pemahaman dan kemudahan bantuan bagi mereka,”pungkasnya.(tr-02)