HARIANHALMAHERA.COM– Pemkot Tikep melalui Bagian Ekonomi dan Pembangunan menggelar rapat koordinasi tim penanggulangan inflasi daerah bertempat di ruang rapat Walikota, Rabu (11/9) siang.
Asisten Setda Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra Muhammad Yasin saat memimpin
rapat yang dihadiri Perwakilan BI Malut, Pimpinan OPD terkait serta BPS Tikep, mengatakan rapat rutin setiap triwulan ini untuk mengetahui perkembangan inflasi di Malut khususnya kota Tidore, sehingga dapat diketahui secara pasti inflasi melemah atau menguat serta mengetahui kondisi perekonomian di masyarakat.
Perwakilan BI Malut, Ardian mengatakan terkait pertumbuhan ekonomi Malut tahun 2019
sebesar 7,49 %, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Sulampua (0,68%) dan Nasional
(5,05%). Pertumbuhan ekonomi Malut juga tercatat sebagai yang tertinggi dibanding provinsi lainnya di Sulampua pada triwulan II tahun 2019.
Untuk pertumbuhan ekonomi se Maluku Utara masih bergantung pada pertambangan,
khususnya yang ada di Halmahera, sedangkan pertanian, perkebunan dan pariwisata nilainya masih belum signifikan. Oleh karena itu, dari Bank Indonesia mempunyai program dari tahun 2019 sampai 2020 ini untuk mencari pertumbuhan ekonomi baru khususnya dibidang pariwisata.
“Untuk itu selanjutnya kami dari Bank Indonesia akan mensupport untuk pertumbuhan
pariwisata di maluku utara, khususnya di kota tidore kepulauan”,tutupnya. (hms/pur)
