HARIANHALMAHERA.COM— Dewan Kabupaten (Dekab) Halmahera Utara (Halut) turut mempertanyakan anggaran penyertaan modal kepada PT Halut Mandiri sebesar Rp 8,5 miliar. Dinilai, anggaran yang besar harusnya mendatangkan pendapatan bagi daerah (PAD).
“Sampai saat ini belum ada pengembalian modal padahal anggaran yang disalurkan cukup besar,” kata Ketua Komisi II Dekab Halut Janlis G Kitong.
(lihat: Keuangan PT Halut Mandiri Bakal Diaudit)
Dijelaskan, komisi II sudah turun langsung mengecek pengoperasian air kemasan O’Ake yang diproduksi PT Halut Mandiri pada awal januari lalu. Ternyata, sudah tidak beroperasi.
“Harusnya kan tetap beroperasi. Apalagi anggaran yang diberikan cukup besar. Selain itu, laporan pertanggung jawabannya juga tidak jelas,” tegas Janlis.
Menurut dia, komisi II juga sudah bertemu Sekkab Fredy Tjandua, dan meminta pemerintah segera memanggil pihak perusahaan dan mempertanggung jawabkan anggaran yang diberikan.
“Bahkan akan segera dibetuk panitia kerja (panja) untuk menelusuri kegiatan perusahaan yang disubsidi pemerintah tersebut,” tegasnya.
Sebelumnya diketahui, pemerintah akan segera melakukan audit atas laporan keuangan PT Halut Mandiri. (fik/cal)