HARIANHALMAHERA.COM–Penahanan AN alias Akmal, mantan bendahara di Dinas Pertanian (Distan) Pemkab Halut atas kasus dugaan korupsi oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Halut pecan lalu, rupanya dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Mereka sengaja mencatut nama Kajari Halut, I Ketut Tarima Darsana untuk melakukan
pemerasan kepada oknum pejabat yang berkaitan dengan tersangka. Salah satunya, Daud,
kepala Dinas Pertanian (Kadistan).
Kepada Harian Halmahera kemarin, Daud menyatakan, dirinya sempat ditelpon OTK (Orang
Tidak Dikenal) yang mengaku sebagi Kajari.
Dalam telepon itu, pelaku meminta sejumlah uang dengan mengancam akan membongkar
keterlibatan Daud atas kasus tersebut jika tidak dipenuhi. “Pelaku memakai nomor
081284815577,” sebutnya.
Mendapat telepon gelap itu, Daud pun langsung menghubungi Kepala Seksi (kasie) Pidana
Khusus (Pidsus) Kejari Halut untuk memastikan apakah si penelpon benar Kejari. “Setelah saya cek di Kasie Pidsus ternyata tidak benar,” tukasnya.
Sementara I Ketut sendiri mengakui sudah menerima laporan tentang pencatutan namanya
untuk memeras Kadistan Halut. “Saya juga kaget kok ada orang membawa nama saya
memeras pejabat,” terang jaksa yang baru empat bulan bertugas sebagai Kejari Halut ini via whatsapp.
Dia mengimbau kepada warga Halut untuk waspada dengan aksi-aksi pemerasan dan
penipuan dengan modus mencatut namanya. “Kalau ada yang mengaku sebagai Kejari atau
jaksa Kejari dan meminta uang, maka segera laporkan ke pihak berwajib,” pintanya (fik/pur)