Editorial

Tekanan Ekonomi

×

Tekanan Ekonomi

Sebarkan artikel ini

TEKANAN ekonomi. Inilah yang kami pilih mengawali editorial edisi perdana Harian Halmahera. Editorial dimaksudkan menyentil fakta penting yang harus mendapat perhatian serius semua pihak, terutama pemerintah.

Tekanan ekonomi tentunya berkaitan dengan kemampuan masyarakat mengakses kebutuhannya. Jika dipersempit; kemampuan keluarga memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya.

Tentunya, banyak faktor yang perlu dijadikan pijakan untuk membahas persoalan ekonomi keluarga ini. Tidak hanya sekadar melihat capaian ekonomi di tingkatan lokal satu daerah saja. Tapi, bertalian erat dengan kondisi ekonomi secara regional, nasional, bahkan global.

Terlalu rumit dan tentunya membutuhkan analisa dari para pakar. Terlepas dari kerumitan itu, apa yang ingin kami sajikan, tentunya bisa menjadi bahan analisa para pakar ekonomi.

Yakni, satu kasus menghebohkan yang kami angkat menjadi headline pada edisi Jumat, 1 Maret 2019. Dengan judul; Penjual Bayi di Halut Tertangkap. Bagi kami ini bukan sekadar berita kriminalitas semata.

Pernyataan pelaku berinisial N, yang tercatat sebagai salah satu warga di salah satu desa yang berada di Kecamatan Kao Barat, cukup membuat kami terperanjat. Kata pelaku, dari enam permintaan bayi hanya tiga bayi yang berhasil dipenuhinya (dijual). Tiga yang gagal, bukan karena pemilik bayi tidak mau menjualnya. Tetapi, kata pelaku, harga yang diminta terlalu tinggi dan tidak bisa dipenuhinya.

Lebih terkejut lagi, pengakuan pelaku yang menyebut, tidak semua bayi yang dibayar dengan uang. Tetapi dibayar dengan bahan material, seperti seng dan semen.

Pertanyaan mendasar bagi kami, sudah begitu besarkah tekanan ekonomi keluarga, sehingga nekat menjual anaknya sendiri? Apalagi yang rela hanya ditukar dengan bahan material. Ada apa sebenarnya? Inilah yang sejak awal kami katakan butuh analisa dari para pakar.

Ini harus diseriusi. Apalagi, pelaku diketahui sudah melakukan praktiknya sejak lama. Dan sampai saat ini, belum didapatkan keterangan resmi dari kepolisian, apakah si pelaku bekerja sendiri atau dalam suatu jaringan perdagangan bayi, yang jaringannya luas hingga skala nasional.

Tentunya, kami memberikan support kepada kepolisian agar persoalan ini bisa tuntas. Termasuk, membongkar siapa para pembelinya. Lewat penadah atau dijual langsung kepada keluarga pembeli.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Editorial

SEBELUM negara ini mengubah kebijakan kepemiluan dari dipilih parlemen…