HARIANHALMAHERA.COM–Hari Jadi Ternate (HJT) ke-769 mulai dihelat. Kemarin, HJT mulai dilauncing oleh Wali Kota Burhan Abdurahman bersamaan dengan pembukaan Festival Kora-Kora ke-IX yang dipusatkan di Land Mark.
Ada yang berbeda dengan festival kora-kora tahun ini. Dimana, lomba balapan perahu ini juga diikuti peserta dari Ambon, Maluku.
Wali kota Burhan Abdurahman mengatakan Pemkot terus melakukan evaluasi dan inovasi pada pelaksaan sehingga di tahun ini FKK lebih meningkat kegiatannya dibandingkan tahun lalu. “Oleh karena itu, selaku walikota Ternate saya mengapresiasi kepada penitia lebih kepada Dinas Pariwisata Ternate,” puji Burhan.
Ivent tahunan ini terus dikembangkan sebab dimasa depan akan banyak iven baik iven nasional maupun internasional yang akan hadir di Malut dan Ternate. Di tahun 2021 misalnya, akan ada kurang lebih 15 ribu wisatawan dari Portogis dan Spanyol yang datang ke Ternate, Tidore, Halbar serta Bancan selama 40 hari disini.
“Ini mumentum yang sangat baik bagi kita untuk mempromosikan berbagai potensi pariwisata di daerah, karena itu ivent selanjutnya di tahun akan datang sudah harus kita pertimbangkan dan kita menyusuaikan dengan mumentum internasional akan berlangsung pada tahun 2021 nanti,” ucapnya.
Dikatakan, alangka sangat meruginya daerah dari sekian ribu wisatawan yang datang ke Malut namun kembali tidak memberikan kesan apa-apa, padahal ratusan tahun lalu nenek moyang mereka sudah datang di daerah ini, dan beratus tahun hidup di Ternate sehingga mereka mengenang sebagai suatu hal yang luar biasa.
“Hal ini ditandai dengan peringatan 500 tahun lalu pejalanan mencari rempah-rempah yang peringati Spanyol, kita merasa bangga kalau mumentum ini bisa kita manfaatkan dengan sebaiknya sekaligus akan memajukan pontesi pariwisata di Ternate,” terangnya.
Terpisah Kadispar Ternate Samin Marasaoly menyebut partisipasi FKK tahun ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, hanya diikuti 20 perserta di tahun ini bertambah menjadi 42 peserta yang sebagian berasal dari Halbar Sanana dan Ambon. “Alhamdulillah ivent ini terus kita kita kembangkan sehingga tahun depan festival kora-kora gaunnya lebih tinggi sehingga menjadi daya tarik bagi pariwisata di Ternate”, singkatnya.
Ketua Panitia HJT Arifin Umasangdji mengatakan, pemilihan tema perayaan HJT ke-769 menempatkan nilai signifukansi Jaman, Rempah saat ini dalam membaca Ternate tidak hanya berfokus pada aspek perdagangan semata, namun signiftkansi pertukaran dan pencapaian ilmu pengetahuan, warisan budaya dan tradisi Iisan. manuskrip dan cagar budaya juga mendapat perhatian sebagai Objek Pemajuan Kebudayaan Kota Ternate yang dapat dijadikan sebagai kekuatan membangun Ternate untuk masa depan yang lebih baik
Terlebih saat ini Ternate sementara melakukan pengusulan jalur rempah untuk dinominasikan sebagai warisan budaya dunia. “Keanekaragaman suku, etnisitas, bahasa dan budaya adalah khasanah identitas Ternate yang kemudian kami angkat sebagai sub tema gelaran perayaan HJT Re 769 di tahun 2019 kini,” tukasnya.
Selain FKK, juga akan digelar lomba Festival Tuna yang digelar 8 Des 2019, kemudian Tour de Gamalama pada tanggal 14 Des, Pertunjukan Teater Boneka Den Kisot 20 Des 2019, Mancing Mania 21 Desesember, Pentas seni dan budaya 15 Desesember, Panggung Harmoni dan Parade Religi Sigofi Gam pada 26 Desember (pn/lfa/pur).