HARIANHALMAHERA.COM— Upaya mencari solusi pengobatan bagi penderita HIV terud dilakukan para peniliti kesehatan di dunia. Semua cara dilakukan untuk mendapatkan obat dari penyakit yang sudah sekira 70 juta orang itu.
Secercah harapan baru muncul lagi. Jurnal Nature yang dilansir dari CNNIndonesia.com, menerbitkan laporan dari sejumlah peneliti. Isinya, ada kemungkinan pasien HIV bisa sembuh.
Penelitian ini merujuk pada seorang pasien HIV di London, Inggris. Dia menjadi pasien kedua yang dimungkinkan ‘lolos’ dari serangan virus selama epidemi AIDS dalam rentang waktu 40 tahun lamanya. Ini mengulang laporan yang muncul sepuluh tahun lalu. Pasien di Berlin, Jerman, Timothy Ray Brown, diklaim sembuh dari HIV.
Bagaimana cara kerjanya? Dalam laporan, kedua pasien dirawat dengan cara yang sama. Menjalani transplantasi sel induk dari donor pembawa mutasi genetik langka (CCR5-delta 32). Transplantasi itu membuat pasien resisten terhadap virus HIV.
Diketahui, pasien London itu telah berada dalam tahap remisi selama 18 bulan sejak dia berhenti mengonsumsi obat antiretroviral.
“Kami telah menunjukkan bahwa apa yang terjadi pada pasien Berlin bukan anomali,” ujar penulis utama studi, Ravindra Gupta, seorang profesor di Divisi Infeksi dan Kekebalan Tubuh College University, London.
Gupta menambahkan, meski metode yang digunakan tak selalu sesuai untuk semua pasien, namun setidaknya hal itu menawarkan harapan untuk strategi pengobatan baru yang dikenal dengan istilah terapi gen.
Saat ini, kata Gupta, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa pasien London sembuh dari HIV. Dia bersama rekan-rekannya masih akan terus memantau kondisi pasien.
“Hampir 1 juta orang meninggal setiap tahunnya lantaran virus HIV. Pengobatan yang umum dilakukan adalah dengan terapi antiretroviral yang harus diminum oleh pasien seumur hidup,” kata Gupta.
Untuk menguji apakah dia benar-benar bisa masuk ke dalam tahap remisi, pasien menghentikan terapi antiretroviral. Berada dalam masa remisi selama 18 bulan, tes rutin yang dilakoninya mengonfirmasi bahwa virus HIV dalam tubuhnya tidak terdeteksi.
Hal yang sama juga terjadi pada pasien sebelumnya, Timothy Ray Brown, seorang warga Berlin yang hidup dengan HIV dan secara rutin mengonsumsi antiretroviral. Setelah dua kali menjalani transplantasi sumsum tulang belakang, Brown dianggap sembuh dari infeksi virus HIV.
Ahli infeksi dan kekebalan tubuh Sharon Lewin merasa bergairah dengan remisi panjang yang terlihat pada pasien London. Dia menduga ada dua faktor yang berperan. Sumsum tulang baru yang resisten terhadap HIV, diduga secara aktif menghilangkan sel yang terinfeksi HIV
“Kasus baru ini menegaskan bahwa transplantasi sumsum tulang dari donor negatif-CCR5 dapat menghilangkan virus,” ujar Lewin.(cnn/fir)