HARIANHALMAHERA.COM – Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terus melonjak. Kemarin (13/3) penambahannya bahkan mencapai 35 orang atau lebih dari dua kali jumlah kasus terakhir. Dengan demikian, jumlahnya kini menjadi 69 kasus
Meski begitu, pemerintah belum mau terbuka soal pemetaan kasus-kasus tersebut. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, 35 kasus positif baru itu adalah hasil contact tracing selama dua hari terhadap 34 kasus sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, tiga orang meninggal dunia tidak lama setelah tiba di rumah sakit (RS). ”Masuk rumah sakit sudah dalam keadaan memakai ventilator,” terang Yuri di kantor presiden kemarin.
Tiga orang yang meninggal itu masing-masing berusia 57 tahun, 37 tahun, dan 59 tahun. Dua perempuan dan satu laki-laki. Masing-masing dicatat sebagai kasus 35, 36, dan 50.
Dalam penjelasan sebelumnya, Yuri mengatakan bahwa dua pasien perempuan masuk RS dalam kondisi buruk. Kasus 35 memiliki tanda-tanda sepsis. Tidak lama berada di RSPI Sulianti Saroso, dia meninggal dunia dua hari lalu. Saat itu, dia belum dinyatakan positif terjangkit virus korona karena spesimennya masih diuji. Kemarin baru ada kepastian bahwa dia memang positif terinfeksi virus korona.
Kemudian, pasien 36 masuk RSPI dalam kondisi gagal napas. Di RS sebelumnya, kondisinya baik, tetapi tiba-tiba mengalami sesak napas. Setelah dalam kondisi tersebut, barulah dia dirujuk ke RSPI. Sama dengan kasus 35, dia meninggal sebelum dinyatakan positif karena spesimennya baru diambil. Untuk kasus 50, Yuri hanya memberi keterangan bahwa kondisinya memburuk dengan cepat hingga akhirnya meninggal.
Sementara itu, kasus yang sembuh juga bertambah. Yakni, kasus 01 dan 03. Pasien 01 adalah yang pertama diketahui tertular Covid-19 dari WN Jepang. Mereka diperbolehkan pulang, Namun, keduanya memilih menunggu kondisi kasus 02 yang merupakan ibu kasus 01. Masih ada satu kali lagi pemeriksaan virus yang harus dilakukan terhadap kasus 02 yang diyakini hasilnya akan negatif. Rencananya, sore ini mereka sudah bisa pulang. Dengan demikian, hari ini secara keseluruhan ada enam kasus yang sembuh. Tiga kasus itu menyusul kasus 06, 14, dan 19 yang dinyatakan sembuh sebelumnya.
Selain itu, sembilan ABK WNI yang tertular di kapal Diamond Princess di Jepang dipastikan sembuh. Tadi malam mereka tiba di tanah air. Namun, para ABK tersebut masih menunggu teman-temannya yang diobservasi di Pulau Sebaru. Rencananya, besok (15/3) mereka sudah boleh pulang bersama 69 ABK lainnya. Termasuk kasus 06 yang baru saja dinyatakan sembuh.
Dari keseluruhan 69 kasus positif Covid-19 di Indonesia, terdapat dua balita. Masingmasing berusia 2 dan 3 tahun. Semuanya laki-laki. ”Dia adalah bagian dari tracing. Orang tua yang sakit, anaknya kena,” lanjut Yuri yang juga menjabat Dirjen P2P Kemenkes.
Sementara itu, satu pasien positif korona yang meninggal di Solo masuk ke RSUD Moewardi pada Minggu (8/3). Dia datang bersama rekannya yang saat ini sedang diisolasi. Keduanya sempat bepergian ke Bogor untuk mengikuti seminar.
Dokter Harsini, spesialis paru RSUD Moewardi, menjelaskan bahwa pasien yang meninggal tersebut tidak punya riwayat kunjungan ke luar negeri. Dia juga tidak pernah kontak dengan warga negara asing (WNA). ”Terakhir mengikuti seminar itu. Usianya 59 tahun, laki-laki. Dan kebetulan pasien ini ada penyakit penyertanya, gula,” terang dia kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Direktur RSUD dr Moewardi Cahyono Hadi menyampaikan, tenaga medis dan dokter yang menangani pasien yang meninggal tersebut diliburkan selama kurang lebih 14 hari. Mereka juga diberi vitamin. Setidaknya ada 15–20 tenaga kesehatan yang diduga pernah melakukan kontak dengan pasien tersebut. ”Penelusuran juga dilakukan di rumah sakit yang sebelumnya dikunjungi pasien ini. Ada dua rumah sakit,” ujar dia saat mendampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam konferensi pers di Puri Gedeh, Semarang, kemarin (13/3).
Ganjar memaparkan, hingga kemarin, total ada 46 pasien dalam pengawasan (PDP) di Jawa Tengah. Sebanyak 37 di antaranya dinyatakan negatif dan dua positif. ”Dari dua itu, satu meninggal dan dikebumikan di Magetan.” (jpc/pur)