NasionalPeristiwa

Menteri-Menteri Mulai Jalani Tes Korona

×

Menteri-Menteri Mulai Jalani Tes Korona

Sebarkan artikel ini
ANTISIPASI: Menkominfo Johnny G Plate saat toba di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta kemarin (15/3)

HARIANHALMAHERA.COM – Status positif Covid-19 pada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) membuat para menteri kabinet Jokowi-Ma’ruf menjadi orang yang berpotensi tertular. Kemarin satu per satu menteri mulai memeriksakan diri.

Salah seorang menteri yang melakukan pemeriksaan kesehatan adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate. Johnny tiba di RSPAD Gatot Soebroto kemarin sekitar pukul 14.00 WIB

Menurut Plt Kabiro Humas Kemenkominfo Ferdinandus Setu, pemeriksaan berlangsung mulai pukul 14.00 hingga 15.30. ”Pemeriksaaan itu dilakukan sebagai upaya mendeteksi potensi Pak Menteri tertular virus korona,” jelasnya kemarin.

Ferdinandus menyatakan, saat rapat terbatas di Kantor Presiden pada 11 Maret 2020, Johnny memang duduk dekat dengan BKS. Namun, imbuh Ferdinandus, Johnny tidak duduk berdampingan langsung. Berjarak beberapa kursi.

Pria yang akrab disapa Nando tersebut menjelaskan, tes rontgen paru-paru dan darah menunjukkan hasil baik. ”Sementara hasil tes swab tenggorokan dan mulut bagian dalam akan keluar dalam waktu tiga sampai empat hari ke depan,” ucap dia.

Selanjutnya, kata Nando, dalam hari-hari ke depan, Johnny terus melaksanakan tugas kementerian sebagaimana biasa. ”Pak Menteri meminta kepada masyarakat Indonesia agar dapat menjaga diri dengan baik. Selain itu tetap menjalankan imbauan pemerintah terkait social distancing agar dapat terhindar dari infeksi Covid-19 dan mencegah persebarannya,” pungkas Nando.

Baca Juga: Menhub Sempat Ikut Ratas dengan Presiden

Sementara itu, Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Manoarfa kemarin diambil sampel darahnya di Bali untuk diuji korona. Penjelasan itu disampaikan dalam akun Twitter resmi Bappenas. Disebutkan, semua menteri memang diarahkan untuk menjalani tes kesehatan bersama istri masing-masing. Namun, tidak berarti Suharso terinfeksi virus korona. Kondisi Suharso disebutkan tetap sehat. Sama sekali tidak ada gejala korona. Suharso disebut rajin mengonsumsi vitamin dan meningkatkan asupan gizi. Suharso juga tidak mengisolasi diri seperti yang kemarin ramai beredar di berbagai media sosial.

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyampaikan kondisinya melalui akun resmi Instagramnya kemarin. Dia menyatakan bahwa kondisinya tetap sehat dan terus bertugas secara penuh. ”Sabtu-Minggu ini saya bekerja penuh melakukan rapat koordinasi melalui konferensi video dengan jajaran Kemenkeu,” ucapnya. Agendanya adalah merumuskan kebijakan dan langkah-langkah APBN dalam menangani persebaran virus korona. ”Rapat dengan video untuk mengurangi potensi penularan virus Covid-19, tapi tetap efektif dalam merumuskan kebijakan dan melaksanakan tugas Kemenkeu,” ujarnya.

Baca Juga: Tom Hanks di Antara Inferno dan Korona

Kemarin beredar juga foto-foto Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang sedang dirawat di RS. Muhadjir memang sering berdekatan dengan Menhub Budi Karya Sumadi (BKS). Keduanya berada di lokasi yang sama ketika menjemput ABK Diamond Princess di Bandara Kertajati, Jawa Barat.

Saat dimintai konfirmasi, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) itu mengaku sempat sakit dan dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) selama dua hari. ’’Tidak ada yang serius. Alhamdulillah, tidak ada yang serius. Pelayanan di RSCM bagus. Sudah ada pelayanan bertaraf internasional,’’ ujarnya kepada Jawa Pos kemarin (15/3). Muhadjir mengibaratkan kondisinya seperti mobil. Tak ada masalah serius, hanya bersih-bersih knalpot yang mulai kotor. ’’Ibarat mobil, tiga tahun lebih jadi menteri belum pernah turun mesin. Biar awet dan prima saja. Tidak ada penggantian onderdil,’’ selorohnya, lantas tertawa.

Muhadjir membenarkan bahwa dirinya sempat berinteraksi dengan Budi saat mengurus evakuasi ABK Diamond Princess. Bahkan, dia sempat diajak berangkat bersama ke bandara. Namun, saat itu Muhadjir harus berangkat lebih dulu dengan kepala BNPB. ’’Baru kembalinya saya bersama beliau (Menhub Budi). Kita doakan saja Pak BKS segera diberi kesembuhan,’’ ucapnya.

Baca Juga: Anti Lockdown

Meski sempat berinteraksi dengan BKS, Muhadjir menegaskan bahwa kondisinya sangat baik. Kendati demikian, sebagai bentuk kewaspadaan dan sesuai arahan presiden, Muhadjir telah memeriksakan diri ke RSPAD kemarin siang. ’’Hasilnya secara umum baik,’’ tegasnya.

Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk Covid-19, menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang melakukan contact tracing atau penelusuran terhadap siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan Budi. Yuri (sapaan Achmad Yurianto) tidak menyebutkan siapa saja yang di-contact tracing. Namun, kemarin diketahui, beberapa menteri melakukan pemeriksaan di RSPAD. ’’Temanteman media juga perlu diedukasi, ada risiko dalam bekerja dan jangan dilanggar,’’ tuturnya kemarin di Istana Negara.

Setelah dilakukan contact tracing, akan dipisahkan mana yang positif dengan keluhan dan mana yang tanpa keluhan. Yuri menyarankan agar mereka yang tanpa keluhan bisa self isolated. Meski demikian, mereka tetap dipantau tenaga kesehatan. ’’Kalau memiliki keluhan tentu datang ke RS. Kalau (hasil laboratorium, Red) negatif, kami sarankan self monitoring,’’ ujarnya.

Jumlah spesimen dan penderita Covid-19 di tanah air memang semakin banyak. Hingga kemarin pagi, jumlah kasus baru bertambah 21 orang. Dari kasus itu, 19 orang berada di Jakarta dan dua di antaranya di Jawa Tengah. Sehingga jumlahnya mencapai 117 kasus. Namun, kasus sembuh juga bertambah. ’’Tambah lagi sembilan dari ABK Diamond Princess,’’ ungkapnya.

Ada juga tujuh orang yang pada pemeriksaan laboratorium menunjukkan negatif. Namun sayangnya baru sekali pemeriksaan dan harus dilakukan pemeriksaan kedua. Jika pemeriksaan laboratorium kedua itu negatif, pasien tersebut dibolehkan pulang. Yuri optimistis pada minggu ini akan lebih banyak pasien yang sudah sembuh.

Selanjutnya, untuk pencegahan penularan, Yuri meminta seluruh pihak bekerja sama. Bukan hanya unsur pemerintah, tapi juga swasta dan masyarakat sipil. (jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *