AdvertorialMaluku UtaraPolitik

Sukri Ali, Politisi Muda yang Baru Dilantik jadi Anggota Deprov Malut

×

Sukri Ali, Politisi Muda yang Baru Dilantik jadi Anggota Deprov Malut

Sebarkan artikel ini
PAW: Sukri Ali didampingi sang istri Sartika Salim usai pelantikan sebagai anggota Deprov Malut

HARIANHALMAHERA.COM–Meski dilantik menggantikan Anghany Tanjung yang wafat, masuknya Sukri Ali di DPRD
Provinsi Maluku Utara (Malut) ikut menambah daftar nama-nama politisi muda yang duduk di kursi wakil rakyat Malut.

Nama Sukri Ali memang sudah tak asing lagi di kalangan aktivitis maupun politisi di Maluku Utara (Malut). Sebelum terjun ke dunia akademisi menjadi dosen di Universitas Pasifik (Unipas) Morotai, anak muda kelahiran Sangowo, Morotai 1998 silam itu mulai tenar setelah memimpin
organisasi kepemudaan baik di Malut maupun Morotai.

Kini, tanggungjawab Sukri semakin bertambah besar, setelah ayah tiga anak itu dilantik sebagai anggota Deprov menggantikan Anghany Tanjung dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) belum lama ini.

Meski telah masuk menjadi pengurus Hanura Provinsi sejak empat tahun silam, tapi dunia parlemen memang sesuatu yang asing bagi Sukri. Sebab, ini pertama kali dia menjadi wakil rakyat.

Dengan pengalamannya sebagai kader partai dan akademisi, dia tidak akan sulit untuk beradaptasi dan menjalankan amanah rakyat di dapil II (Halut dan Morotai).

“Partai menitip saya di DPRD tugas utama bagimana mensejahterakan rakyat dengan hati nurani,” katanya.

Dia lantas menceritrakan alasannya untuk terjun ke Politik. Bagi dia, Politik adalah medan yang mulia, karena hampir semua sendi kehidupan masyarakat di atur, melalui kebijakan yang diputuskan oleh negara. Karena kebijakan yang diputuskan adalah aktor-aktor dalam struktur
negara, maka penting bagi orang-orang yang berkualitas, berpengetahuan, dan mereka yang baik-baik harus ada di dalam. “Dengan begitu kebijakan yang diputuskan dapat berimplikasi baik bagi masyarakat,” katanya.

Untuk mengukur idealisme serta manusia setengah dewa itu hanya pada ruang kekuasaan.

Karena kekuasan itu nikmat, hampir semua kewenangan ada didalam, dengan super fasilitas, prestis dan lain-lain.
Ditengah kewenangan tersebut, jika yang bersangkutan tidak manipulatif, dispotis, dan bekerja dengan baik demi kepentingan publik, maka elite yang bersangkutan adalah manusia setengah dewa.

“Itulah yang mendasari saya untuk berjuang didalam. Dan orang baik harus ada didalam sistem, tapi saya juga tidak bisa mengklaim bahwa bagian dari orang baik. Biarlah publik yang menilai,”katanya.

Dia mengajak anak muda yang memiliki visi perubahan agar tidak takut terjun dalam dunia politik. “Jangan berasumsi bahwa berada dalam dunia politik itu harus punya matwri, itu keliru, buktinya banyak anak muda yang tidak punya uang terpilih juga,” katanya.

“Anak muda dan aktivis adalah pewaris politik masa depan, jika kalian tidak mengisi dunia politik, maka para cukong dan bandit yang akan mengisi panggung politik kita,” tabahnya.

Jalan Sukri untuk mengadu nasib di Pileg memang terjal. Selain bertarung dengan sejumlah potisi senior yang sudah punya basis massa dan materi, di Pileg kemarin Sukri juga “kalah” dalam urusan finansial. “Saya adalah caleg ‘miskin’ yang hanya mengandalkan niat mengabdi.

Alat peraga saja dibantu dari kolega dan pendukung,” katanya.

Selama kampanye kemarin, Sukri tidak menebar janji, melainkan membangun harapan. “pililah orang baik, berkualitas dan punya pengetahuan, Insya Allah kebijakan pasti ikut baik,” katanya.

Dia menyadari, menjadi wakil rakyat Malut adalah buah dari perjuangan dan dukungan masyarakat di dapil II. Karena itu, perjuangan dan amanah yang dititip dipundaknya ini menjadi tanggungjawabnya saat duduk di Dewan. “Sedikitpun tidak ada niat jadi orang kaya,” tegasnya.

Sebagai partai yang hanya memiliki dua kursi di Deprov, Sukri mengakui memang sangat berat untuk mempengaruhi kebijakan yang akan diputuskan.

“Tapi kita akan berupaya membangun kemitraan (koalisi) dengan teman-teman lain bisa sedapat mungkin mempengaruhi kebijakan demi kepentingan banyak orang,” tegasnya.(tr3/pur)

BIODATA SUKRI ALI
Nama   : SukriAli, S.IP, M.Si
Lahir    : Sangowo,10 April 1988
Alamat : Desa Sangowo.Morotai Timur, .PulauMorotai
Istri     : Sartika Salim, S.Pd
Anak    : M Gifar Ali, Sunan Ali, Sami Ali

PENDIDIKAN
MI Negeri Desa Sangowo
MTs Desa Sangowo
MA Desa Sangowo
S1 Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
S2 Universitas Nasional Jakarta

ORGANISASI
BEM FISIP UMMU
Komite Pimpinan Pusat SAMURAI Malut
Pengurus HMI Komisariat FISIP UMMU
Sekretaris Pengurus Besar Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morotai.
Ketum PB AMPPTOGAMMALOKA Malut
Pengurus DPD KNPI Kabupaten PulauMorotai
Wakil Ketua Bidang PAN-RB DPD KNPI Malut
Pengurus HANURA Malut.

PEKERJAAN
Staf Dosen Universitas Pasifik (Unipas) Morotai
Ketua Prodi Administrasi Negara Unipas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *