EdukasiHalbar

Loloda Halbar Krisis Guru

×

Loloda Halbar Krisis Guru

Sebarkan artikel ini
Ilus rotasi guru (foto:Net)

HARIANHALMAHERA.COM–Selain infrastruktur berupa jalan belum memadai, dunia pendidikan yang menjadi salah satu visi – msi pemerintahan Danny Missy – Zakir Mando, ternyata masih jauh panggang dari bara api.

Buktinya, hampir sebagian besar sekolah dasar (SD) di Kecamatan Loloda, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), hanya terdapat satu tenaga pengajar berstatus honorer. Ini pun berdampak pada proses belajar-mengajar.

Pelaksana tugas (Plt) Komisi I DPRD Halbar, Atus Sandiang, mengatakan, hampir sebagian besar SD hanya miliki satu guru, yang juga merangkap sebagai Kepala Sekolah (Kepsek), dibantu satu tenaga honorer.

“Ada sekitar enam SD di Desa Totala Luar, Bakun Pantai, dan SD Gosala, yang hanya ada satu guru berstatus PNS, ditambah satu tenaga honorer. Ini menjadi temuan komisi I saat melakukan kunjungan di setiap sekolah,” ujar Atus, Rabu (9/9).

Menurut dia, kekurangan tenaga guru itu bahkan sudah berlangsung cukup lama. Sementara, tidak ada perhatian serius dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Halbar atas kondisi tersebut.

“Bayangkan kalau Kepsek yang berstatus PNS ada urusan ke kabupaten misalnya, otomatis tenaga guru honorer harus menjabat sebagai Kepsek untuk sementara. Tentu ini sangat menyedihkan,” katanya.

Politisi Partai Gerindra itu mengaku, temuan tersebut sudah disampaikan ke Bupati Danny Missy dalam Rapat Paripurna pengesahan APBD-Perubahan 2020, dengan harapan ada perhatian serius dari Pemda memajukan dunia pendidikan di wilayah terisolir.

“Kalau mau daerah ini maju tentu harus ada pemerataan guru. Jangan kemudian dibiarkan menumpuk dalam ibu kota,” sebutnya. (tr-4/kho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *