EdukasiZona Sekolah

Mendikbud: Komunikasi Guru-Orangtua Penting

×

Mendikbud: Komunikasi Guru-Orangtua Penting

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI komunikasi guru dan orangtua. (foto: net)

HARIANHALMAHERA.COM– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kembali menggarisbawahi pentingnya komunikasi yang baik antara guru dan orang tua. Salah satunya dapat mencegah terjadinya kekerasan di sekolah.

Hal tersebut disampaikan Mendikbud usai membuka puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI), di Makassar, Sabtu (7/9). Ia menyayangkan terjadinya tindak kekerasan kepada guru oleh orang tua atau wali murid di sekolah, masih saja terjadi. “Saya kira perlu ada pemahaman yang cukup kepada orang tua siswa tentang bagaimana cara menangani kalau ada konflik,” kata dia dikutip dari republika.co.id.

Muhadjir menegaskan, guru mendapatkan perlindungan dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik. “Perlindungan tersebut dimaksudkan agar para guru memiliki kewibawaan dan bekerja lebih profesional,” ujar dia.

Muhadjir menyarankan agar sekolah dapat mengundang orang tua atau wali murid setelah proses penerimaan peserta didik baru. Kemudian diberi penjelasan tentang kewajiban sekolah, kewajiban orang tua maupun hak orang tua, kewajiban guru maupun hak guru.

Guru Besar Universitas Negeri Malang ini menyebutkan pentingnya kerja sama antara keluarga dan sekolah dalam menyukseskan pendidikan. Kesepakatan antara pihak guru dan orang tua atau wali murid dapat dilakukan di awal tahun pembelajaran.

“Kita bikin semacam kontrak belajar ya. Nanti harus ditandatangani oleh pihak sekolah maupun orang tua soal tadi itu, mana yang boleh mana yang tidak boleh,” kata dia lagi.

Perlindungan terhadap pendidik, termasuk tenaga kependidikan telah diatur dalam Peraturan Mendikbud Nomor 10 Tahun 2017 tentang Perlindungan Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Pasal 6 Permendikbud tersebut menyebutkan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya mendapatkan perlindungan hukum.

Nencakup perlindungan terhadap tindak kekerasan, ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi, dan/atau perlakuan tidak adil dari pihak peserta didik, orang tua peserta didik, masyarakat, birokrasi, dan/atau pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan tugas.

Sekolah diharapkan dapat menjadi tempat belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Mendikbud mengimbau agar orang tua dapat bertindak lebih arif dalam menyikapi konflik antarsiswa yang terjadi di sekolah.(rep/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *