HARIANHALMAHERA.COM–Pandemi Covid-19 ternyata tidak berdampak terhadap aktivitas ekspor impor di Maluku Utara (Malut). Justeru, neraca empor impor di Malut mengalami peningkatan.
Dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Malut, terjadi peningkatan volume ekspor di tahun ini. Sepanjang periode Januari-hingga Agustus 2021, jumlah volume ekspor tercatat sebanyak 1.371,37 ton. Jumlah ini naik 55,33 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 882,88 ton
Peningkatan ini pun berdampak pada meningkatnya nilai ekspor dari tahun periode JanuariAgustus 2020 sebesar USD 480,30 juta, naik sebesar 315,25 persen menjadi USD 1.994,47 juta.
Kepala BPS Malut Aidil Adha dalam jumpa pers menyebutkan, di bulan Agustus, nilai ekspor Malut tercatat sebesar USD 297,34 juta, naik 21,76 persen dibanding bulan lalu sebesar USD 244,20 juta setara Rp 3,5 Triliun dengan ksur Rp 14 ribu USD.
“Ekspor Maluku Utara pada Agustus 2021 berupa golongan barang Besi dan Baja (HS 72) tujuan Tiongkok dan Korea Selatan, dan Bijih, Kerak, dan Abu Logam (HS 26) ke Tiongkok,” terangnya.
Meski begitu, di bulan Agustus lalu, terdapat juga barang dari Malut yang diekspor melalui provinsi lain hyakni Jawa Timur, DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan dengan nilai USD 0,95 juta. atau sebesar 0,3 persen dari total nilai ekspor dari Malut sebesar USD 298,29 juta
“Barang ekspor melalui peovinsi lain yakni Ikan dan Udang, dan golongan Lak, Getah, dan Damar,” tukasnya.(lfa/pur)
