FootballOlahraga

Jadikan Serie A Seperti Piala Dunia

×

Jadikan Serie A Seperti Piala Dunia

Sebarkan artikel ini
KANS TUAN RUMAH: Pemain Napoli Nikola Maksimovic berebut bola di udara dengan pemain Lece Gianluca Lapadula dalam laga Serie A di San Paolo (9/2). San Paolo menjadi satu di antara tiga Stadion di Italia Selatan yang siap mengkahiri lanjutan Serie A. GETTY IMAGES

HARIANHALMAHERA.COM – Secara histori, Stadio San Nicola dibangun sebagai Piala Dunia 1990. Stadion di Kota Bari itu pula yang menjadi saksi bisu kali terakhir timnas Italia berlaga di kandang sendiri. Yakni, saat timnas berjuluk Gli Azzurri mengalahkan The Three Lions –sebutan timnas Inggris– dengan skor 2-1 dalam perebutan peringkat ketiga.

Dua dekade berselang, seandainya rencana yang diusung kemarin (6/5) disepakati Lega Serie A, San Nicola bakal menorehkan sejarah penting lainnya. Stadion berkapasitas 58.270 penonton itu menjadi saksi upaya klub-klub Serie A menuntaskan 12 tersisa dalam situasi pandemi Covid-19.

Ya Stadion yang telah  sembilan musim kehilangan atmosfer Serie A itu masuk tiga stadion di Italia Selatan yang menawarkan diri sebagai netral. Markas klub Serie C SSC Bari itu tidak sendiri. Ada pula San Paolo di Kota Naples yang menjadi kandang SSC Napoli dan Stadio Renzo Barbera (Palermo) sebagai SSD Palermo.

Ketimbang di wilayah Italia lainnya, angka pandemi di Italia Selatan sudah mulai menurun. Aspek romantisme masa lalu pun mengemuka karena selain San Nicola, San Paolo  (54.726 penonton) maupun Renzo Barbera (36.365 penonton) juga warisan Piala Dunia 1990.

”Anda akan membayangkan ini seperti menggelar Piala Dunia atau Piala Eropa dalam situasi yang benar-benar aman (dari Covid-19). Tentu Bari akan ada di sana,” sebut Wali Kota Bari Antonio De Caro kepada Tuto Bari kemarin

’’Serie A harus digelar di tempat aman dan di sini penularannya di bawah 200. Aku rasa, kejuaraan ini harus berakhir di sini,’’ sambung De Caro yang menjabat Presiden Asosiasi Kota-Kota di Italia (ANCI) itu. Kebetulan, saat ini San Nicola sedang dalam proyek peremajaan kursi-kursi stadionnya.

Kebutulan pula, Bari, Naples, dan Palermo secara geografis tidak berjauhan jaraknya. Paling jauh atau 728 kilometer hanya dari Naples ke Palermo. Jarak terdekat adalah 220 kilometer atau antara Bari dan Naples.

”Ide menggelar Serie A di tiga kota itu memang sesuai tujuan. Yakni, meminimalkan perpindahan antarwilayah yang dilakukan para pemain Serie A,” tulis Gazzeta dello Sport. ”Selain itu, menjauhkan para pemain dari zona berbahaya,” imbuh koran yang berulang  tahun ke-124 pada 3 April lalu itu

Fabio Capello jadi salah satu sosok yang pro dengan ide menyelesaikan Serie A di tiga kota di Italia Selatan tersebut.

”Anggap saja ini memang seperti Piala Dunia. Biarkan skuad berada dalam satu wilayah terlokalisasi selama 40 hari untuk menyelesaikan musim ini,” ungkap Capello kepada Radio1.

Football Italia menambahkan masih ada empat stadion tambahan jika Federasi Sepakbola Italia (FIGC) dan Lega Serie A sepakat dengan ide tersebut. Contohnya Stadio Via del Mare, Kandang Lecce. Setidaknya, ide tetap menggelar kompetisi di negeri sendiri lebih masuk akal ketimbang di Perth (ide yang muncul di Premier League) karena klub bakal menempuh perjalanan hingga belasan ribu kilometer,” tulis Football Italia.

Selain Premier League, kompetisi Eropa juga memikirkan melanjutkan kompetisi di netral. Salah satunya Categoria Primera A, liga elite Kolombia. Kota Cali yang sudah menawarkan diri menggelar laga netral. Di kota tersebut, ada dua klub yang jadi kontestan seperti Deportivo Cali dan America de Cali.

Di kota itu juga ada dua stadion yang memiliki kapasitas di atas 30 ribu tempat duduk. Yaitu Pascual Guerrero Centenario (33130) dan Deportivo Cali Palmira (44000). Kebetulan Cali juga termasuk sebagai salah satu calon tuan rumah Copa America tahun depan bersama Medelin, Bogota, dan Barranquilla. (jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *