HARIANHALMAHERA.COM – Standard Liege merupakan salah satu klub yang merasakan guncangan finansial akibat pandemi Covid-19. Bahkan, RBFA atau PSSI-nya Belgia mencabut lisensi klub sepak bola kepada Standard setelah klub Jupiler Pro League bermasalah dengan administrasi keuangan mereka musim ini. Gaji pemain, misalnya, diklaim belum dibayar.
Beruntung bagi Standard. Mereka memiliki dua alumnus yang berbaik hati. Dua mantan gelandang Les Rouches, Marouane Fellaini yang kini bermain di Shandong Luneng Taishan FC dan Axel Witsel (Borussia Dortmund), memberikan bantuan berupa pinjaman lunak.
Fellaini yang berkostum Standard pada 2006–2008 meminjakan uang GBP 2,6 juta (Rp 48,4 miliar), sedangkan Witsel separonya atau GBP 1,3 juta (Rp 24,2 miliar). Witsel bergabung dengan akademi Standard saat berusia 10 tahun (1999), lalu membela tim utama pada usia 17−22 tahun (2006–2011).
Dengan bantuan dari Fella dan Witsel, Standard optimistis upaya banding atas pencabutan lisensi oleh RBFA ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Belgia (CBAS) bakal dikabulkan. ’’Dengan begitu, Standard juga berharap masih bisa tampil dalam playoff Jupiler Pro League (seandainya penghentian kompetisi musim ini dianulir, Red),’’ tulis Het Nieuwsblad.
Pada 2 April lalu, Jupiler Pro League menjadi kompetisi kasta teratas di dunia yang memilih tidak melanjutkan sisa kompetisi karena pandemi Covid-19. Club Brugge kemudian ditahbiskan sebagai juara. Namun, seiring ancaman UEFA melarang klub Belgia tampil di kompetisi antarklub Eropa karena menghentikan kompetisi, regulator Jupiler Pro League berubah pikiran. Rencananya, 16 klub melakukan pemungutan suara untuk menentukan status terbaru kompetisi pada hari ini waktu setempat (4/5). (jpc/pur)