HARIANHALMAHERA.COM – Buyar sudah mimpi warga Maluku Utara (Malut) melihat Serdy Ephy Fano Boky satu-satunya pesekabola asal bumi Moloku Kie Raha memperkuat Timnas Indonesua tampil di turnamen Piala Asia U-19 2020 yang akan dihelat di Uzbekistan.
Pemain kelahiran Jailolo, Halmahera Barat (Halbar) tersebut resmi dicoret dari skuad Garuda Muda jelang keberangkatan training camp (TC) ke Kroasia.
Pencoretan pemain yang kini memperkuat FC Bhayangkara oleh Pelatih Timnas U-19 Shin Tae-yong itu karena alasan indisipliner. Penyerang tengah kelahiran 29 Desember 2002 itu terlambat bangun menjalani latihan terakhir Timnas U-19 di Jakarta, Sabtu (29/8), pagi.
Selain Serdy, mantan pelatih timnas Korea Selatan (Korsel) itu juga mencoret Ahmad Afhridzal dengan alasan yang sama. Keduanya telat 10 menit dari jadwal latihan yang berlangsung di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta.
Usut punya usut, Serdy dan Afhridrizal ternyata merupakan rekan sekamar di Hotel Fairmont, tempat menginap Timnas U-19 selama pemusatan latihan di Jakarta.
“Tadi pagi waktu latihan saya terlambat bangun. Waktu teman-teman yang lain sudah mau pergi (ke lapangan) saya masih ketiduran, makanya saya harus nyusul dari belakang. Saat saya dan teman sekamar sampai ke stadion, latihan sudah mulai,” kata Serdy dalam rilis Bhayangkara FC.
Rasa kecewa sudah pasti dirasakan Serdy. Bagaimana tidak, pencoretan ini mungkin bisa saja membuat Shin Tae-yong enggan memanggilnya lagi di masa depan. Padahal, jika ikut ke Kroasia, ia masih punya potensi untuk ikut bertahan sampai Piala Asia U-19 2020, bahkan Piala Dunia U-20 2021. Meski begitu, ia mengaku menerima keputusan sang pelatih dan menjadikannya sebagai pembelajaran.
“Saya tetap semangat. Saya akui memang saya yang salah, tidak disiplin. Coach Shin itu pelatih yang sangat mengutamakan kedisiplinan dan attitude dan saya melanggar aturan itu,” tutur pemain yang sebelumnya juga pernah menjalani seleksi Timnas U-19 era Pelatih Fakhri Husaini.
Keputusan Shin Tae-yong ini sekaligus membuktikan ketegasan dirinya. Sebelumnya pelatih asal Korea Selatan itu juga sudah pernah menegaskan bahwa pemain harus disiplin selama menjalani pemusatan latihan Timnas U-19.
“Bisa saja beberapa pemain dipulangkan kalau pemain tersebut tidak bisa mengikuti latihan dengan baik. Jadi pemain bisa ke Eropa karena ada biaya pajak dari masyarakat Indonesia,” kata Shin Tae-yong seusai memimpin latihan di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (28/8).
“Jadi dia harus merasa bertanggung jawab dan jika sikap terhadap latihan tidak baik pasti akan kami pulangkan,” ujarnya menambahkan.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat melepas skuad Indonesia menuju Kroasia sore kemarin menegaskan, pencoretan Serdy dan Afhridrizal murni dilakukan Shin Tae-yong. Dengan pencoretan ini, jumlah pemain yang berangkat ke Kroasia adalah 28 orang.
Iwan Bule menambahkan bahwa dia tidak mempermasalahkan tindakan ini. Walaupun tiket dan akomodasi selama ke Kroasia untuk Serdy dan Afhridrizal sudah siap, tapi dia tidak mengintervensi kebijakan Shin Tae-yong.
“Sesuai janji saya, federasi mengirim kalian berlatih ke luar negeri. Kroasia ini bukan negara kaleng-kaleng, peringkat keenam FIFA, runner-up Piala Dunia 2018 lalu,” kata Iriawan seperti dikutip dari situs resmi PSSI. (jpc/dts/pur)