Halbar

Mahasiswa Tagih Janji Bupati Dany Soal Jaringan Internet

×

Mahasiswa Tagih Janji Bupati Dany Soal Jaringan Internet

Sebarkan artikel ini
Aksi unjuk rasa oleh elemen mahasiswa STPK Banau di halaman kantor Bupati Halbar Senin(14/9)

HARIANHALMAHERA.COM–Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan (STPK) Banau, Halmahera Barat (Halbar) yang tergabung dalam Komando Barisan Banau, Senin (14/9) turun ke jalan.

Mereka mempersoalkan ‘janji manis’ Bupati Halbar Danny Missy, terkait pembangunan tower mini di areal kampus yang terletak di Desa Goal, Kecamatan Sahu Timur.

Aksi yang dikoordinir oleh Kristian itu, menilai Pemkab Halbar kurang berperan dalam mengedepankan dunia pendidikan. Itu dibuktikan dengan kurangnya pelayanan atau sarana pendukung, khususnya fasilitas jaringan internet di kampus.

Apalagi di masa pendemi Covid-19 ini, kata dia, semua proses pembelajaran mengunakan jaringan internet karena sistem online. Sementara, pemerintah pusat telah menganggarkan biaya pendidikan untuk membeli kuota internet.

“Bagaimana kuota internet mau digunakan, sementara syarat penduduknya tidak ada. Jadi kami harap perhatian dari pemda, secepatnya mengadakan akses jaringan internet 4G yakni membangun tower di seputaran kampus di Desa Goal, Kecamatan Sahu Timur dan desa sekitarnya,” teriak masa aksi

Cristian mempertanyakan, progres tower yang dijanjikan itu sudah sampai di mana. “Apakah ini cuma sebatas janji atau permainan politik yang kembali lagi mengkaitkan masyarakat,” ujar Cristian saat hearing bersama perwakilan Pemda.

Dia mengaku, dalam aksi ini tidak hanya dari mahasiswa, tapi ada perwakilan dari masyarakat desa sekitar kampus, yang sudah merasa resah dengan kepemimpinan Bupati Danny.

Janji Bupati Danny ini juga dipertegas oleh Pemerintah Desa Golago Kusuma, yang mengatakan, janji tersebut disampaikan Bupati pada Juni 2019 lalu saat open house lebaran Idul Fitri.

Salah satu dosen STPK, Fony Samad, mengatakan saat ini semua membutuhkan akses internet. Sebab hampir semua aktivitas perkuliahan dilakukan via daring (dalam jaringan).

“Yang kami butuh di sini adalah jaringan internet. Kalau untuk telepon saja, itupun susah, karena hanya di lokasi tertentu saja. Kalau sudah bergeser, jaringan hilang,” terangnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kominfo, Kehumasan Statistik dan Persandian Halbar, Chuzaemah Djauhar, mengatakan program yang diusulkan tersebut, untuk daerah-daerah yang blank spot tidak ada jaringan sama sekali.

Chuzaemah mengaku, sebelumnya Badan Aksebilitas Dan Informasi (Bakti) sempat melakukan survey dan melihat hanya satu jaringan, sehingga dinilai tidak layak.

“Untuk wilayah Goal, dari pihak teknisi tidak mau membuat tower di sana, karena daerah itu ada jaringan tiga sampai empat batang. Jadi menurut mereka tidak bisa kalau masih ada jaringan. Karena menurut mereka, harus daerah yang blank spot atau tidak ada jaringan sama sekali,” sebutnya. (tr-4/kho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *