HalbarHukumKriminal

Pengurus KONI Halbar Diadukan ke Polisi

×

Pengurus KONI Halbar Diadukan ke Polisi

Sebarkan artikel ini
Lon Abdul Gafur

HARIANHALMAHERA.COM – Kompetisi sepakbola Liga Tiga Zona III Maluku Utara yang berlangung di Halbar selaku tuan rumah memang sudah berakhir. Namun, ajang sepakbola bergengsi itu ternyata menyisahkan masalah.
Dimana, anggaran makan minum (mami) yang disiapkan pihak rekanan bagi para pemain dan official yang berlaga diturnamen yang berlangsung 2019 kemarin ternyata sampai saat ini belum di bayar oleh pengurus KONI Halbar.
Merasa dirugikan, pihak rekanan yang ditunjuk sebagai penyedia mami, terpaksa menempuh jalur hukum dengan mengadukan pengurus KONI ke pihak yang berwajib.
Kepada Koran ini, Lon Abul Gafur selaku rekanan mengatakan penunjukan dirinya oleh KONI untuk menangani konsumsi dimulai dari tahapan seleksi pemain Persihalbar pada Agustus 2019 lalu yang turun berlaga di kompetisi yang berlangsung di lapangan Yonif RK/732 Banau.
Kepada Lon yang juga merupakan pengurus Persihalbar, pihak KONI pun menjajikan bakal membayar seluruh kebutuhan konsumsi pemain akhir Desember 2019 kemari.
Namun, hingga saat ini janji itu tak kunjung ditepati. “Kita sudah berbuat untuk daerah hingga Persihalbar keluar sebagai juara, tapi daerah kemudian berhutang, sementara anggaran yang disiapkan sudah terpakai habis ini kan aneh, kalau belum dilunasi tidak jadi masalah, tetapi yang jadi masalah anggaran sudah terpakai habis,”sesalnya.
Saat pelepasan kontingen Halbar dalam rangka mengikuti Poprov di Halsel 2019, dia bahkan telah berupaya untuk berkordinasi dengan Bupati Danny Missy selaku ketua KONI. Namun, niatnya itu dicegat sejumlah pimpinan SKPD dengan memediasi diruang Satpol PP.
Dimana dalam mediasi itu, Sekreraris KONI Oktavianus Doge dan bendahara Wan Hadi dihadapan pimpinan SKPD menjajikan bakal diselesaikan diakhir Desember.
“Namun ditengah perjalanan Sekretaris KONI dan bendahara justru saling lempar tanggung jawab, sekrertaris KONI saat dihubungi berulang kali juga tidak direspon,” sambungnya.
Dia menyebut, dalam kerjasama itu, disepakati konsumsi pemain dan official Persihalbat dari tahapan seleksi pemain hingga berlaga dalam sehari ditetapkan sebesar Rp 100 ribu/orang meluputi sarapan pagi, siang dan malam, “Jika dihitung mencapai ratusan juta,” katanya.
Polisi sendiri melalui SPKT juga tengah berupaya melakukan mediasi dengan memanggil sekretaris dan bendahara KONI, namun keduanya berdua masih berhalangan hadir. “Jika dalam proses mediasi oleh Polisi juga tidak ada kejelasan, tetap saya minta di proses sampai ke pengadilan,” tegasnya. (tr4/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *