HARIANHALMAHERA.COM–Pandemi Covid-19 yang turut memberikan dampak buruk terhadap kondisi ekonomi warga Halmahera Selatan (Halsel), menjadi perhatian utama Bupati dan Wakil Bupati (wabup) Halmahera Selatan (Halsel), Usman Sidik-Hasan Ali Bassam Kasuba (Usman-Bassam).
Karena itu, pemulihan ekonomi menjadi tugas utama mereka dalam program 100 hari kerja pasangan yang dilantik kemarin oleh Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) ini.
“Sekarang dapat diketahui persis bahwa yang dirahkan pemerintah pusat itu terkait penanganan covid-19 dan pemulihan ekonimi. Itu yang kita proritaskan dulu,” kata Usman usai pelantikan.
Selain pemulihan ekonomi, fokus program 100 hari kerja mereka lainnya yakni penataan kawasan perkotaan dan penataan birokrasi yang akuntabel. Keduanya bertekad menjadikan Halsel sebagai Smart City (kota Pintar). ” 100 hari kerja kita fokus desainnya dulu baru kita lihat kedepannya sesuai dengan visi-misi kita yang kita sudah janjikan ke masyarakat,” terang beber mantan wartawan televisi ini..
Sementara Gubernur AGK mengatakan, proses pilkada di manapun termasuk di Halsel pasti selalu diwarnai perpecahan karena kepentingan politik. Karena itu, dia meminta agar masalah itu disudahi untuk kepentingan masyarakat Malut, khususnya di Halsel.
AGK juga minta kepada Usman dan Bassam untuk memenuhi janji kampanye di pilkada lalu. “Kini saatnya, saudara berdua melanjutkan pemerintahan yang lebih baik. Pesan saya untuk ananda berdua agar jaga komitmen masyarakat untuk membawa negeri ini sebagai negeri yang diridhoi, karena perpecahan akan membawa musibah dan kebencian yang tidak diridhoi Allah,” pesan AGK
Pada kesempatan itu juga, dia juga mengucapkan terima kasih dan memberikan apresasi Kepada mantan Bupati dan Wakil Bupati, Bahrain Kasuba-Iswan Hasjim, atas pengabdian dan prestasi yang telah dicapai selama 5 tahun menakhodai Bumi Saruma-julukan Halsel.
Usman-Bassam dilantik di Aula Kantor Gubernur Malut, Jalan Gosale Puncak Sofifi berdasarkan Surat Keputusan (SK) Mendagri Nomor:131.82-1055 Tahun 2021.
Perjalanan hidup Usman hingga menjadi orang nomor satu di Halsel memang dilalui dengan penuh haru. Ini dikisahkan oleh teman karibnya di masa kecil , Mansur Abd. Fatah.
Usman diketahui dilahirkan dari kedua orang tua berlatar belakang yang kurang mampu, di Desa Orimakurunga, Kayoa, Halsel. “Kisah Usman waktu kecil, dihidupkan dari keluarga yang miskin, terletak di Desa Orimakurunga, Kecamatan Kayoa Selatan,”ungkap Ketua DPD- PAN, Halsel ini.
Setelah itu, mereka kemudian pindah pindah ke Pulau Panjang “Halmahera” yang saat ini sudah menjadi Dusun Marimoi. “Dusun marimoi merupakan anak Desa dari Desa Saketa, di dusun itulah Usman Sidik di Besarkan dan hidup dengan seadanya,” katanya
Sewaktu duduk di bangku SMP, Usman sampai berkecimpun menjadi buruh kasar. “Disitu dia pernah menjadi buru kasar di Gudang Kelapa (Kopra) milik salah satu anggota DPRD” katanya
Setelah memasuki usia sekolah SMA, Usman lalu melanjutkan pendidikannya ke Ternate. Di sana, sambil sekolah dia menjadi buru di pelabuhan Bastiong.
“Usman sebelum mencalonkan diri sebagai Cabup Halsel, Dia juga pernah jadi Wartawan/Jurmalis di salah satu Media TV Nasional (RCTI) kurang lebih selama19 Tahun,” kisahnya.(lfa/jpc/pur)