HARIANHALMAHERA.COM–Kecelakaan kerja kembali menimpa karyawan PT Indonesia Wedabay Industrial Park (IWIP) yang beroperasi di Halmahera Tengah (Halteng).
Kali ini, insiden tersebut dialami Iksan Yahya. Karyawan asal Gane Barat, Halmahera Selatan (Halsel) itu harus dilarikan ke RS dr Chasan Bosoirie Ternate lantaran mengalami luka cukup serius.
Selain sebagian tangan kirinya mengalami luka bakar dan kedua kakinya juga luka parah, kaki kanan Iksan juga patah. Luka-luka itu dialami Yahya ketika hendak membersihkan kotoran pada mesin pengolah nikel Sabtu (20/1)
Prsitiwa naas yang terjadi sekitar pukul 23.00 itu diduga kuat akibat misskomunukasi antara korban dengan salah satu rekan kerjanya yang berwarga negara Tiongkok.
Kepada wartawan, korban mengaku saat tengah membersihkan kotoran pada mesin pengolahan nikel, tiba-tiba rekan kerjanya menghidupkan mesin. “Padahal, sebelumnya saya sudah bilang jangan dulu hidupkan mesin. Tetapi orang China itu tetap menyalakan,” kata Iksan.
Korban pun langsung beerteriak hingga membuat para keryawan yang lain pun terkejut. Mereka sempat melarikan Iksan ke klinik perusahaan. Namun karena lukanya kian parah, dia lalu dirujuk ke RSUD Cb Ternate
Setelah sempat bermalam di Sofifi, pagi kemarin. Iksan yang baru sebulan bekerja di PT IWIP dengan masa kontrak 1 Tahun itu pun langsung ke RSUD Chasan Basoirie. “Kata dokter, untuk sebuh dan bisa bekerja lagi, diperkirakan sampai dua bulan kedepan, sebab luka bakar,” katanya.
Dia berharap pihak perusahan membiayai pengobatan seluruh pengobatannya selama di rumah sakit dan tidak menghentikan masa kontrak kerjanya.
Sementara itu, Associate Director Media and Public Relations Dipartemen PT IWP Agnes Megawati mengatakan perusahaan sudah menunjukkan tanggung jawab terhadap pengobatan karyawan dengan membawa Iksan ke RSUD dr CB. “Pihak perusahan tetap bertanggung jawab atas pengobatan karyawan,” ucapnya.
Soal penyebab terjadinya kecelakaan itu, Agnes mengatakan saat ini tengah dilakukan investigasi oleh tim Health, Savety and Environment (HSE). “Untuk saat ini kami masih fokus pada pengobatan dan pehyembuhan kayawan tersebut,” tukasnya. (tr1/pur)