HARIANHALMAHERA.COM– kunjungan kerja (Kunker) Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Waris Agono ke Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) pada Senin (4/8) tadi ibarat pepatah ‘sekali dayung dua tiga pulau terlampaui’. Sebab, selain melakukan peletakan batu pertama bangunan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) Polres Hateng, orang nomor satu Mapolda Malut itu melakukan peletakan serupa pada tugu perjuangan Kompi Senapan C yang berada di bukit Loitegas Weda.
Kapolda Malut, Irjen Pol Waris Agono dalam sambutanya mengatakan bahwa gedung ini dibangun untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, khususnya dalam pengurusan SKCK.
Tak tanggung-tanggung jenderal bintang dua tersebut pun menegaskan bahwa tidak ada yang melakukan pungutan liar (Pungli) di luar ketentuan resmi, karena gedung ini dibangun oleh pemerintah daerah.
“Maka saya tegaskan jangan ada permainan, biaya pembuatan SKCK sesuai aturan adalah Rp30 ribu, dan itu sudah cukup, tidak boleh ada pungutan tambahan apa pun,”tegasnya.
Kapolda Malut pun mengapresiasi Pemkab Halteng atas dukungan penuhnya terhadap kepolisian.“Kami berharap kerjasama antara kepolisian dan pemerintah daerah terus berjalan baik demi pelayanan publik yang optimal,”tukasnya.
Kapolda Malut pun memaparkan sejarah singkat brimob, bahwa awalnya bernama polisi istimewa kemudian berganti nama menjadi Mobrig.
“Mobrig ini untuk menyatukan para pejuang polisi, tahun 1965 Mobrig diganti oleh Bapak Presiden Ir. Soekarno menjadi Brimob,”pungkasnya.
Kapolda bahkan menyampaikan sejarah singkat terkait peran penting Weda, Pulau Gebe, Tidore dan Sofifi dalam lintasan sejarah perjuangan bangsa. “Ini merupakan lintasan sejarah dimana Ternate Tidore Sofifi Weda dan Pulau Gebe menyimpan sejarah perjuangan bangsa dalam merebut Irian Barat pada waktu itu,”tuturnya.
“Dengan adanya tugu perjuangan Brimob di Weda ini kedepannya dapat dijadikan sebagai tempat wisata edukasi kepada generasi yang di Weda Halteng,”sambungnya.(red/par)