Halteng

Program Tanggap Darurat Bupati Elang Dipertanyakan

×

Program Tanggap Darurat Bupati Elang Dipertanyakan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Ambulance (Foto : net)

HARIANHALMAHERA.COM–Kebijakan Bupati Halteng Edi Langkara mengratiskan seluruh biaya perobatan pasien rujukan dari Puskesmas ke RSUD Weda, ternyata bertolak belakang dengan fakta di lapangan.

Seperti yang terjadi di Puskesmas Messa kecamatan Weda Timur. Dimana, seluruh biaya operasional Ambulance ke RSUD dibebankan ke pasien. Hal ini dialami langung salah Keluarga salah satu pasien asal desa Desa Dotte Kecamatan Weda Timur.

Mereka mengaku diminta biaya sebesar Rp 500 ribu untuk operasional Ambulace ke RSUD Weda. Uang itu dipakai untuk pengisian BBM dan honor untuk sopir ambulance ini. “Kami merasa petugas Puskesmas messa telah membohongi warga, untuk itu kami minta agar hal seperti ini jangan terjadi lagi,  kasihan warga yang terkena musibah,” ucap keluarga pasien yang tak mau namanya dikorankan.

Kepala Puskesmas Messa Nurhayati Hair beralasan ada kesalahpahaman yang terjadi terkait pembebanan biaya operasional ambulans bagi pasien rujukan.

Dia menjelaskan, biaya tersebut dibebani hanya kepada pasien yang belum memiliki kartu BPJS Kesehatan. Itupun sifatanya hanya jaminan. Sebab, uang tersebut akan dikembalikan setelah kartu BPJS diaktifkan.

“Kalau pasien umum, atau yang belum ada kartu, biaya ditanggung sendiri nanti kalau sudah ada klaim dari BPJS, baru di kembalikan uang tersebut,” ucap katanya.

Nurhayati mengatakan, jika mengikuti aturan, pasien yang belum tercover BPJS Kesehatan, harusnya dibebani biaya operasional Ambulans. “Namun, karena ada kebijakan Bupati, maka itu diberikan kompensasi pengembalian.

Terpisah, Kadis Kesehatan Halteng Lutfi Djafar menuturkan, selama ini pasien yang belum memiliki kartu BPJS Kesehatan yang akan dirujuk, memang biaya operasional Ambulanse ditanggung bersama dengan Puskesmas .

“Jadi ini kesalapahaman antara petugas Ambulance dan itu sudah diselesaikan, uang biaya transportasi juga sudah dikembalikan, saya juga akan usahakan agar kedepan tidak terulang kembali,” ucap Kadis.

Lutfi mengakui, anggaran operasional ambulans memang sudah tersedia melalui program tanggap darurat di bidang kesehatan yang merupakan program Bupati.(tr1/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *