Halteng

Wabup Halteng Masih Dendam Mutiara, Bukti Tiga Guru Jadi Korban Mutasi Gegara Foto Bersama

×

Wabup Halteng Masih Dendam Mutiara, Bukti Tiga Guru Jadi Korban Mutasi Gegara Foto Bersama

Sebarkan artikel ini
Foto bersama tiga ASN guru pemkab Halteng dengan Wagub Malut dan istrinya Mutiara T. Yasin yang mana foto tersebut berujung pada keputusan mutasi

HARIANHALMAHERA.COM– mutasi tiga guru Sekolah Dasar (SD) masing-masing guru SD Goeng, SD Negeri 1 Weda dan SD Negeri 3 Weda oleh pemkab Halmahera Tengah (Halteng) diduga bermotiv politis. Betapa tidak, hanya lantaran berpose bersama dengan Mutiara T.Yasin dan M. Al Yasin selaku wakil gubernur (Wagub) Malut, ketiga guru tersebut langsung di mutasi dari jabatannya.

Informasi mutasi tiga guru SD tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Komisi III DPRD Halteng, Aswar Salim. Politisi golkar ini pun menuturkan bahwa ketiga guru tersebut di mutasi lantaran ikut istri Wagub Malut ke Jakarta beberapa waktu lalu untuk pengurusan pakaian sekaligus koordinasi kedatangan Ustad Abdul Somad pada kegiatan yang akan berlangsung di Halteng.

“Tiga guru SD itu sudah dimutasi di Kecamatan Patani Timur. Dugaan mutase ini karena persoalan foto, jadi wakil Bupati melalui Sekda langsung keluarkan SK mutase ketiganya,”kata Aswar, senin (14/2)

Menurut Aswar, keputusan mutasi oleh pemkab Halteng tersebut tentu kurang bijak, karena kehadiran para guru itu untuk persoalan agama bukan politik sehingga tidak bisa di campur adukan yang berimbas pada sesuatu yang buruk secara meluas.

“Informasi yang kami terima lagi bahwa ada berapa kepsek yang ikut dalam aksi unjuk rasa menuntut gaji mereka juga akan dimutasi oleh Wakil Bupati,”terangnya.(tr-01)

Salah satu Kepala sekolah (kepsek) pun mengakui bahwa informasi adanya rencana mutasi tersebut diucapkan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Halteng, dimana Wabup Abd. Odeyani telah perintahkannya untuk mendata nama-nama yang ikut demo agar secepatnya digantikan.

“Setelah bayar hak guru, langsung akan digantikan siapa-siapa yang ikut Demo,”kata kepsek yang engan dipublikasi namanya.

Menurutnya, aksi para guru tersebut untuk memperjuangkan hak mereka yang sudah lama tidak diberikan sehingga wajar ditempu dengan aksi.

“Masa pimpinan balas ancam balik, padahal kita hanya menuntut hak untuk nafkahi keluarga,”kesalnya.

Dia pun menegaskan bahwa demonstrasi yang dilakukan para guru itu tidak ditunggangi oleh siapapun melaikan gerakan murni yang lahir akibat merasa bosan dengan janji yang disampaikan oleh Pemda melalui Dinas.

“Hanya janji-janji dan tidak bayar. Nanti tuntut baru kaitkan dengan politik,”tutupnya. (tr-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *