HARIANHALMAHERA.COM— Petugas Puskesmas di Kecamatan Wasile (Subaim, red) diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap pasien bersalin. Pungli itu dilakukan saat pasien meminta rujukan Puskesmas Wasile ke RSUD Kota Maba.
Suami pasien Galdi Firmansyah mengaku, untuk proses rujukan pihaknya dimintai sejumlah uang dengan alasan membiayai berbagai kebutuhan rujukan. Mulai dari biaya ambulance Rp 800 ribu, biaya oksigen Rp 300 ribu, serta biaya bidan pendamping Rp 500 ribu.
“Padahal sepengetahuan saya, Pemkab Haltim saat ini memberlakukan program kesehatan gratis,” kata Galdi saat disambangi wartawan koran ini, di RSUD Kota Maba, Selasa ( 2/4).
Selaku warga tidak mampu, dia mengaku tidak terlalu puas dengan pungutan tersebut dan meminta persoalan ini dapat diperhatikan Bupati Haltim.
“Kita juga punya BPJS dan kita adalah pasien rujukan, yang berarti tanggung jawab ada di pihak puskesmas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Vita Sangaji, saat dikonfirmasi melalui bagian Humas Pemkab Haltim, mengaku akan memberikan jawaban nanti karena jaringan bermasalah.
Terpisah, Kepala Puskesmas Wasile, Nony Samsudin, saat dikonfirmasi via telepon seluler, mengatakan bahwa pembebanan biaya tersebut dilakukan karena pihaknya saat ini tidak memiliki dana cadangan yang tersedia, sehingga akan diganti jika dana tersebut sudah dicairkan.
“Selain itu juga untuk regulasi yang mengatur tentang jangkauan rujukan ke RSUD Kota Maba juga belum tersedia, yang ada hanya ke Ternate dan Tobelo. Sehingga harus menunggu regulasi yang katanya dalam waktu dekat sudah di keluarkan Dinkes Haltim,” terangnya.(rul/cal)