HARIANHALMAHERA.COM– ‘Tangisan’ Putra Juliandra Salindapen, seorang balita usai 2 bulan bernama asal Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara yang menderita jantung bocor rupanya terdengar langsung di telinga, Haji Robert Nitiyudo Wachjo, Presiden Direktur (Presdir) sekaligus Owner PT Nusa Halmahera Minerals (NHM). Sebab, tak menunggu lama, setelah mendapat kabar derita balita tersebut, Tim Kesehatan Program Haji Robert Peduli (HRP) pun bergerak cepat menjemput pasien untuk dilakukan penanganan pengobatan medis.
Saat ini, pasien ‘Malaikat’ yang di diagnosa oleh dokter bahwa menderita jantung bocor itu sudah dalam penanganan oleh Tim HRP dan secepatnya akan dirujuk ke salah satu rumah sakit mintra PTNHM di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk menjalani perawatan medis secara maksimal dan penanganan yang lebih serius.
Penangangan pasien balita ini menurut Tim HRP bahwa sebelumnya mereka mendapat informasi dari warga bahwa ada seorang anak yang menderita jantung bocor tetapi tidak bisa dibawa berobat oleh orang tua dan keluarganya lantaran tidak mampu secara ekonomi untuk membawanya ke rumah sakit untuk berobat secara medis.
“Keluarga pasien tidak punya biaya untuk berobat medis sehingga disampaikan informasi ini ke Pak Haji Robert dan ternyata beliau respon cepat dengan meminta Tim HRP untuk jemput lalu dibawa langsung ke rumah sakit, jadi Tim HRP langsung bawa ke rumah sakit mitra PTNHM di Manado untuk jalani perawatan sampai sembuh sebagaima arahan Pak Haji Robert,”kata Tim HRP, minggu (18/9).
Selain Tim HRP yang ikut mengawal pasien, menurut Tim HRP, keluarga pasien juga diminta oleh Haji Robert untuk ikut mendampingi pasien selama menjalani perawatan sampai benar-benar sembuh.
“Tidak hanya pasien saja yang di bantu oleh Pak Haji Robert, tetapi orang tua pasien termasuk keluarganya ikut diminta oleh Pak Haji Robert untuk terus mendampingi pasien selama jalani perawatan medis. Memang Pak Haji memberikan perintah kepada kami untuk benar-benar memberikan perhatian penuh sampai pasien sembuh dan mendapatkan penanganan medis yang maksimal,”ungkap Tim HRP.(dit)
