HalutMaluku Utara

Bupati Piet Buka Musorkab Berakhir Terpilih Jadi Ketua KONI Halut

×

Bupati Piet Buka Musorkab Berakhir Terpilih Jadi Ketua KONI Halut

Sebarkan artikel ini
Bupati Halut Piet Hein Babua pose bersama usai terpilih aklamasi ketua KONI Halut

HARIANHALMAHERA.COM– Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) ke-VI Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Halmahera Utara tahun 2025 yang digelar di Hotel Gren Land, Sabtu (20/12), berlangsung mulus nyaris tanpa dinamika. Forum tertinggi olahraga daerah itu praktis berjalan satu arah, setelah hanya satu nama yang mendaftar sebagai calon ketua, yaitu Bupati Halut, Dr. Piet Hein Babua.

Orang nomor satu Pemkab Halut itu pun ditetapkan sebagai Ketua KONI Halut periode 2025-2029 tanpa perlawanan dan tanpa voting alias terpilih secara aklamasi, lantaran tidak ada kandidat lain yang mendaftar sebagai calon ketua.

Meski jalannya sidang Musorkab sempat terjadi sedikit adu argumen dan intrupsi dari peserta Musorkab. Namun, hal itu tidak berdampak luas. Alhasil, sidang Musorkab dipimpin oleh tiga pimpinan sidang, yakni Roby Pangeti, Angki Latuwael dan Dedi Yaman, pun yang secara resmi mengetuk palu penetapan Ketua KONI Halut periode 2025–2029 adalah Bupati Halut, Piet Hein Babua.

Untuk mendampingi ketua terpilih, forum juga menetapkan tim formatur yang terdiri dari Roby Pangeti, Angki Latuwael, Yosafat Kotalaha, Meng Lamala dan Dedi Yaman. Tim ini diberi mandat menyusun kepengurusan KONI Halut ke depan.

Sebelumnya, Musorkab KONI Halut yang mengusung tema “Bangkit Bersama Raih Prestasi”, itu dibuka secara resmi oleh Bupati Piet Hein Babua, dimana sejumlah tokoh dan pemangku kepentingan olahraga hadir dalam forum tersebut, di antaranya Sekretaris Umum KONI Provinsi Maluku Utara, Mansur Sangadji, Ketua KONI Halut periode 2015–2024, Frans Manery, pimpinan OPD, para ketua dan pengurus 30 cabang olahraga (cabor), serta jajaran pengurus KONI Halut dan panitia Musorkab.

Ketua KONI Halut demisioner, Frans Manery, mengatakan Musorkab kali ini sebagai momentum reflektif bagi dunia olahraga Halut. Menurutnya, pertemuan puluhan pengurus cabor bukan sekadar memilih ketua, tetapi menjadi ruang evaluasi atas perjalanan panjang KONI yang masih menyisakan pekerjaan rumah besar.

“Ada cabor yang sudah mengharumkan nama Halut di tingkat nasional, salah satunya pencak silat yang berhasil meraih medali. Ini harus menjadi pemicu, bukan sekadar kebanggaan sesaat,”katanya.

Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Malut, Mansur Sangadji menegaskan Musorkab merupakan forum demokrasi tertinggi pemilik suara sah, yakni cabang olahraga. Selain menentukan ketua, Musorkab juga menjadi arena strategis untuk menyusun arah kebijakan dan program kerja KONI empat tahun ke depan.

Mansur pun menekankan komitmen KONI Provinsi Malut dalam menata infrastruktur organisasi olahraga di seluruh kabupaten/kota guna menghadapi agenda besar seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan kejuaraan lainnya. Ia juga menegaskan tidak ada ruang bagi praktik “titipan atlet”. “Semua atlet dinilai berdasarkan prestasi, bukan pesanan atau kedekatan,”tegasnya.

Sedangkan, Bupati Halut Piet Hein Babua, dalam sambutannya mengatakan bahwa pergantian kepengurusan sering kali tidak berjalan mulus akibat kepentingan, titipan, hingga konflik internal. Namun, kali ini berjalan kondusif dan tanpa gejolak.

“Maju mundurnya KONI tidak tergantung pada bupati, tapi pada keseriusan pengurus cabor. Pemerintah daerah memiliki keterbatasan anggaran akibat pemotongan dari pusat. Karena itu, pengurus cabor harus cerdas membangun jejaring dan kemitraan di luar pemerintah,”ungkapnya.

Mantan Sekda Halut ini pun menegaskan komitmen Pemda Halut untuk mendukung penuh penyelenggaraan Porprov V, sembari mengingatkan bahwa tanggung jawab besar harus dibayar dengan kerja profesional dan tanpa cacat.

“Jika diberi amanah, bekerja dengan sepenuh hati. Kalau ada cacat, konsekuensinya harus ditanggung,”tegasnya.(cal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *