HARIANHALMAHERA.COM– untuk meningkatkan pemahaman haji terhadap jama’ah yang hendak jalankan perintah rukun Islam ke-6, Sabtu (13/4), telah digelar bimbingan manasik haji tingkat Kecamatan oleh panitia penyelenggara haji Kabupaten Halmahera Utara, dimana sebanyak 100 orang Calon Jamaah Haji (CJH) Halut musim haji tahun 2025 telah ikut manasik tersebut.
Kegiatan dipusatkan di Gedung Islamic Center, komplex masjid Jami, Kampung Cina, Desa Gamsungi, Kecamatan Tobelo itu dibuka secara resmi oleh Kapala Sub bagian Tata Usaha (KTU) Kemenag Halut, Drs. Hi. Rustam S. Jafar.
Kepala Kantor Kemenag Halut melalui Kasubag KTU, Rustam Jafar, dalam sambutannya mengatakan bahwa mulai saat ini jama’ah calon haji sudah harus memperbaiki niat dan focus dalam memenuhi panggilan Allah. “Harus fokus terutama menambah pengetahuan tentang pelaksanaan ibadah haji dan umrah,”katanya.
Menurutnya, pengetahuan tentang manasik haji merupakan bagian yang tak terpisahkan dari istitaa’h haji yaitu kesanggupan secara peribadi baik materil maupun spritualnya. “Ibadah Haji adalah panggilan Allah, untuk itu jangan di nodai dengan pembuatan-perbuatan syirik yang bertentangan dengan syariat Allah.”pintanya.
Sementara itu, ketua panitia penyelenggara manasik tingkat Kecamatan, H. Sofyan Awal, S.Ag dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk membantu jama’ah dalam memahami ilmu manasik haji yang benar sesuai ketentuan syariat haji.
“Ini supaya para calon jama’ah nantinya bisa benar-benar mandiri dalam melaksanakan haji dan umrah sesuai dengan syariat yang benar, maka dari itu, CJH diminta untuk serius mengikuti manasik agar bisa menambah pengetahuan tentang haji dan umroh.”ujarnya.
Terpisah, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Halut, Drs. Hi. Lutfi Bakence, MH menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan manasik haji ini merupakan pelaksanaan amanah konstitusi yaitu UU no. 8 thn 2919 tentang penyelenggaraan Haji dan Umrah, Baik di tingkat kecamatan maupun Tingkat Kabupaten, Provinsi dan Pusat. Untuk manasik tingkat pusat akan dilakukan lewat zoom meeting.
Dalam penyajian materi manasik juga tidak semata-mata pada soal figih namun lebih dititikberatkan ada aspek-aspek filosofinya. Hal ini tentunya sejalan dengan amanah menteri Agama lewat kegiatan rapat via zoom dengan para petugas pembimbing manasik beberapa waktu lalu.
“Tujuannya agar jama’ah memahami dan mampu menginplementasikan nilai-nilai filosofis haji disaat jamaah berada di tanah suci, berupa nilai-nilai rasa empati sesama jama’ah tanpa membedah-bedahkan satu sama lain,”ujarnya.
“Selain itu, dengan cara ini pula rasa kebersihan dan tolong menolong sesama jama’a dan kelak setelah kembali ke indonesia terus terjaga. Dan diharapkan merekalah yang akan menjadi pioner-pioner kasih sayang, tolong menolong dan lainnya,”sambungnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut antara lain Penyelenggara Zakat dan Waqaf, Jubair Kantohe, S. Pd dan para kepala KUA Kecamatan se-Kabupaten Halut yang sekaligus panitia penyelenggara manasik.(rif)