HARIANHALMAHERA.COM–Guna meningkatankan efektifitas dan efisiensi program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) tahun naggaran 2020 dan 2021, Divisi Kinerja Sosial (Social Performance/SP) PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) kembali menggelar pertemuan dengan menghadirkan stakeholder, khususnya lingkar tambang, pada Sabtu (12/6).
Program PPM PT NHM diketahui merupakan salah satu upaya serius perusahaan untuk mengejawantahkan konsep corporate social responsibility (CSR) dengan tujuan untuk lebih mendorong perekonomian, pendidikan, sosial budaya, kesehatan, dan lingkungan kehidupan masyarakat lingkar tambang, baik secara individual maupun secara kolektif, agar tingkat kehidupan masyarakat sekitar tambang menjadi lebih baik dan mandiri.
“Dalam pertemuan yang berlangsung di pusat pelatihan bisnis PT NHM, Desa Biang, Kecamatan Kao itu, mencestuskan program yang meliputi bidang ekonomi, peningkatan pendapatan, pembangunan klinik, pariwisata, dan sosial budaya. Dari program tersebut juga secara perinci terdapat puluhan poin yang prinsipnya menuju kesejahteraan hidup bersama,” kata Irwan Malaka, salah satu personil manajemen SP PT NHM.
Dijelaskan, agenda pertemuan ini dimulai dengan sosialisasi rencana induk PPM yang telah disahkan oleh Kementerian SDM pada bulan Desember 2020. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi program PPM yang dilaksanakan di 2020 dengan 11 program. Yakni, ogram pengembangan holtikultura, pengembangan ubi kayu, PPM berbasis Desa, Pendidikan dasar, bantuan pendidikan sarjana, bantuan pendidikan Diploma, peningkatan kompetensi guru honorer, pendidikan oprasional sekolah, kesehatan, peningkatan kapasitas kader kesehatan, dan program sosial budaya
“Sementara untuk program yang akan dilaksanakan di 2021 dan sudah masuk ke dalam rencana induk program PPM meliputi: Program pendidikan, kesehatan, peningkatan pendapatan dan pekerjaan, peningkatan kemandirian ekonomi, sosial budaya, pemberian kesempatan kepada masyarakat untuk pelestarian alam, pengembangan komunitas masyarakat, dan pembangunan infrastruktur penunjang,” bebernya.
Irwan turut menjelaskan, untuk program pendidikan ada empat sub program yang akan dilaksanakan. Mulai dari bantuan pendidikan untuk mahasiswa, bantuan oprasional dan intensif guru, peningkatan kompetensi tenaga pengajar tingkat SD, dan peningkatan kesadaran sanitasi di 75 SD yang berada di wilayah lingkar tambang,
Demikian juga program kesehatan terdiri dari empat sub program, berupa peningkatan kesadaran kesehatan lingkungan dan sanitasi, penumbuhan/peningkatan kualitas database di setiap puskesmas, pembangunan klinik rawat inap di 5 kecamatan lingkar tambang, dan pengadaan ambulance.
Untuk program peningkatan pendapatan dan pekerjaan terdiri dari 3 sub program, yakni kerja sama dengan BLK yang berfokus kepada pelatihan, PPM berbasis desa, dan pengembangan pariwisata. “Sedangkan peningkatan kemandirian ekonomi terdiri dari 3 sub program, yakni pengadaan alat poles padi, pelatihan tenaga pendamping, peningkatan pertanian, perikanan dan perkebunan.,” terangnya.
Sementara, Manajer SP PT NHM, Hansed Pither Lasa mengatakan, pertemuan tersebut bertujuan untuk koordinasi dan evaluasi program PPM 2020 serta paparan program 2021. ”Dalam kegiatan rapat koordinasi ini juga diundang BPD dari tiap-tiap desa dengan tujuan untuk sama-sama mengevaluasi dan memberikan masukan terhadap program-program PPM yang telah dan akan kita laksanakan pada tahun 2020-2021,”jelasnya.
Hansed pun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada seluruh stakeholder yang ada di wilayah lingkar tambang atas segala dukungan dan kerja samanya dalam penyuksesan program PPM. ”Kami dari manajemen SP memohon maaf karena program PPM 2021 terlambat sekitar 5 bulan. Kedepan akan kita lakukan sinkronisasi data orang yang berhak menerima bantuan bedah rumah, agar dana tidak tumpang tindih dengan dana yang telah diberikan pemerintah daerah,” terangnya.
Untuk program PPM yang perlu dievaluasi, ditegaskan Hansed, adalah program bedah rumah, program kesehatan, dan program NHM peduli. ”Intinya program yang kita bahas ini untuk kesejahteraan kita semua,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Halut Wenas Rompis yang mendapat kepercayaan membuka acara pertemuan, mengingatkan kepada semua pihak, bahwa program-program yang didanai dari dana Pemda dan CSR harus digunakan sebaik mungkin. “Harus dimanfaatkan sebaik mungkin guna peningkatan kesejahteraan,” ujarnya.
Wenas juga mengingatkan aparat desa, bahwa program bedah rumah baik yang bersumber dari Dana Desa dan program H Robert Peduli harus dilakukan dengan teliti dan benar benar menyentuh kepada masyarakat yang membutuhkan. “Harus tepat sasaran, yakni warga kurang mampu,” pintanya.(dit/fir)