HARIANHALMAHERA.COM–Pelayanan pencetakan kartu indentitas diri berupa kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipili (Dukcapil) Pemkab Halmahera Utara terpaksa terhenti sementara. Macetnya layanan e-KTP ini dikabarkanya sudah berlangsung selama sebulan lebih, tepatnya sejak Desember 2021 lalu dan sampai saat ini belum dibuka.
Terhentinya pelayanan cetak e-KTP oleh Dinas Dukcapil Halut tersebut, ternyata disebabkan habisnya tinta cetak e-KTP. Kepala Dinas Dukcapil Halut, Hernerfer Tjandua pun menuturkan bahwa pelayanan pencetakan e-KTP sampai saat ini masih dihentikan sementara waktu sambil menunggu pasokan tinta yang sudah dipesan.
”iya memang benar bahwa saat ini adanya penghentian sementara dalam pelayanan pencetakan KTP Elektronik, dan itu terjadi karena tinta yang biasa digunakan untuk cetk e-KTP saat ini telah habis dari sejak Desember kemarin,”tuturnya, rabu (12/1) kemarin.
Sebagai gantinya e-KTP lanjut Kadis Dukcapil Halut, pihaknya membuat surat keterangan (suket) bagi masyarakat yang membutuhkan untuk kelancaran urusan.”agar tidak menghambat urusan masyarakat soal administrasi atau keperluan lain maka kami gantikan e-KTP dengan surat keterangan (suket) e-KTP, mudah-mudahan bisa membantu kelancaran aktivitas sambil menunggu pengadaan tinta cetak,”ujarnya.
Masalah tinta ini menurutnya, sudah dalam upaya diatasi yang mana ditargetkan bulan maret 2022 nanti pelayanan cetak e-KTP sudah mulai normal.”Untuk menghindari keresahan masyarakat yang ingin mengurus e-KTP, kami juga mengeluarkan selebaran pengumuman terkait penghentian pencetakan e-KTP tersebut dan ditempelkan di depan kantor Disdukcapil sampai pelayanan normal kembali,”ujarnya
Hernefer menambahkan bahwa semula pengadaan blanko, ribbon dan tinta menjadi tanggungjawab pemerintah pusat yang punya program sehingga tak heran sering tersendat pelayanan, namun saat ini dikembalikan ke daerah untuk tanggung jawab bersama.
“Kami juga meminta maaf atas terhentinya pelayanan ini, namun diusahakan secepatnya pelayanan ini kembali normal, karena kami menunggu realisasi anggaran tahun 2022 ini,”pungkasnya.(cw)