HalutMaluku UtaraPT Nusa Halmahera Minerals

Haji Robert Resmikan Pabrik DST PTNHM Tercanggih

×

Haji Robert Resmikan Pabrik DST PTNHM Tercanggih

Sebarkan artikel ini
Presdir sekaligus pemilik PTNHM, Haji Romo Nitiyudo Wachjo, saat meresmikan pabrik pengolahan limbah yang merupkan teknologi tercanggi dan baru pertama dimiliki perusahan di Indonesia, yakni PTNHM

HARIANHALMAHERA.COM– Awal februari 2023 ini menjadi bulan yang spesial dan penuh semangat bagi manajemen PT Nusa Halmahera Minerals (NHM). Sebab, selain menggelar Gosowong Bersyukur 2023 sebagai ritual panjatkan do’a atas keberhasilan NHM yang masih mampu perpanjang usai produksi juga meresmikan pabrik Dry Stack Tail (DST) Plant, sebuah teknologi pengelohan limba B3 yang tercanggih.

Fasilitas DST milik PTNHM tersebut merupakan alat olah limbah tercanggih yang belum pernah dimiliki perusahan lain di Indonesia selain PTNHM Gosowong. Teknologi yang dibelakangan diketahui seharga Rp 250 miliar itu, kamis (2/2) mulai difungsikan setelah diresmikan oleh Presiden Direktur (Presdir) sekaligus Owner PTNHM, Haji Romo Nitiyudo Wachjo.

Pengadaan DST tersebut juga merupakan langkah PTNHM untuk menindaklanjuti aturan PP nomor 22 tahun 2021 bahwa penempatan limba B3 sumber spesifik khusus dapat ditempatkan penyimpanan sementara 365 hari, pembuangan DSTP, dan penimbunan permanen, sehingga manajemen PTNHM pun tak tanggung-tanggung mengorek kantong hanya demi asal canggih tersebut

Haji Robert pada kesempatan peresmian tersebut mengatakan bahwa DST yang resmi berfungsi itu tentu untuk membersihkan buangan dari pabrik sehingga tidak lagi menggunakan railing dump.

“Pabrik DST yang diresmikan merupakan paling pertama Indonesia dan baru ada di PT NHM,”kata Presdir PTNHM.

DST ini menurut Haji Robert, akan beroperasi secara tahapan, yakni pengumpanan dimana Slurry dimasukkan ke dalam filter press sampai tekanan mencapai 10 menit, kemudian peremasan dimana padatan yang sudah masuk filter press akan diproses dengan tekanan, sehingga filtrate berpisah dengan tailing padat selama enam menit.

“Selanjutnya masuk pencucian, kemudian tailing padat dipisahkan dari filtrate yang mengandung sianida maka tailing padat bakal dicuci terlebih dahulu untuk memastikan kandungan sianida di dalamnya kurang dari 10 menit,”jelasnya.

Haji Robert menambahkan bahwa tahapan selanjutnya, hembusan udara, dimana setelah dicuci tailing padatan akan dikurangi kadar airnya, ditiupkan udara ke dalam filter press sebelum dilepaskan ke conveyor. Setelah itu, tahapan pelepasan tailing atau limbah B3, dimana tailing yang sudah kering dengan kadar air kurang 20 persen akan dilepaskan ke konveyor yang bergerak di bawah filter press.

“Sementara conveyor itu akan membawa menuju stockpile tailing kering selama 8 menit. Proses tahapan teknologi pabrik DST ini, memiliki keunggulan tersendiri, dan hasil toksin sudah sangat aman, dari filter ini kita balikan lagi untuk diolah,”ujarnya.(dit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *