HARIANHALMAHERA.COM–Sempat panik dengan kelangkaan minyak goreng hingga terjadi antrian panjang di ritel modern, kini pasca dicabutnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 3 tahun 2022 tentang penyediaan minyak goreng kemasan untuk kebutuhan masyarakat atau disebut minyak goreng bersubsidi pemerintah, ternyata dampak buruknya benar-benar dirasakan konsumen.
Buktinya, di pasaran Kecamatan Galela Barat (Galbar) yang mana harga jualanya dikabarkan telah mencapai Rp.54 ribu per kilogram dari sebelumnya dijual bersubsidi hanya sebesar Rp. 14 ribu/kg.
Informasi yang diterima dari sejumlah warga setempat bahwa harga minyak goreng yang dijual mahal tak hanya di pasar tradisional tetapi juga di ritel modern yang tersebar di wilayah Galela dan sekitarnya. Sementara minyak goreng curah disebut masih stabil lantaran bersubsidi.
Risal, salah satu warga setempat menuturkan bahwa harga migor yang malah itu rata-rata dijual pada ritel modern, salah satunya di Indomaret di Desa Duma Kecamatan Galbar.”Iya harga minyak goreng di Galbar sangat mahal, ada yang jual sampai 54 ribu per kilo,”tuturnya, selasa (5/4).
Tingginya harga migor kemasan tersebut lanjutnya, membuat sebagian warga setempat terpaksa masuk kebun mencari buah kelapa untuk membuat minyak goreng curah lantaran persediaan minyak goreng curah yang dijual pedagang saat ini kurang dimintai warga. “Sebagian besar warga di Galbar lebih memilih buat minyak goreng sendiri dari buah kelapa, soalnya tidak mampu lagi beli minyak goreng kemasan,”ujarnya.(tr-05)
