HARIANHALMAHERA.COM– Jika aksi militer bersenjata (invasi) oleh sekutu pada perang duni (PD) II ke Indonesia telah meninggalkan bukti berupa rongsongan alutsista mulai dari meriam, senjata api, amunisi peluru hingga kapal perang sekutu milik Jepang yang karam di perairan teluk Malifut, yaitu kapal Tosimaru. Berbeda dengan ‘invasi’ TNI AD melalui Tentara Manunggul Membangun Desa (TMMD) yang telah melancarkan ‘serangan’ program ke sejumlah Desa pelosok yang tersebar di wilayah Indonesia.
Seperti saat ini, di suasana menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-77 tahun 2022, TNI AD telah melakukan serbuan program fisik dan non fisik melalui TMMD ke-114 tahun 2022 yang secara resmi dibuka serentak pada tanggal 26 juli 2022. Terobosan TNI melalui TMMD ini tentu mampu menjawab keresahan warga di pelosok hingga membantu mereka keluar dari segala kesulitan menghadapi hidup, seolah ‘Merdekakan’ warga pelosok dari beban hidup.
Kabupaten Halmahera Utara sendiri, TMMD ke-114 Kodim 1508/Tobelo dilaksanakan di Desa Tolabit dan sekitarnya Kecamatan Kao Barat. TMMD di wilayah tersebut bukan pertama kali tetapi sudah yang kedua kalinya setelah sebelumnya di Desa Margumulyo, Kao Barat di tahun 2019. Kehadiran TMMD ini telah mendapat support hingga apresiasi dari Pemkab Halut dan antusias masyarakat setempat menyambut TMMD tersebut lantaran dianggap membawa ‘berkah’ hidup.
Tak tanggung-tanggung dalam merealisasi program TMMD ke-114 tahun anggaran 2022 tersebut, Kodim 1508/Tobelo telah kerahkan personil SSK TMMD sebanyak 110 orang, KO SATGAS sebanyak 15 orang, Penyuluh/ Asistensi 25 orang dan ikut melibatkan masyarakat sebanyak 80 orang. Sejumlah personil tersebut akan merealisasikan program TMMD yang terdiri dari fisik dan non fisik.
Program fisik seperti pembangunan drainase misalnya dianggap masyarakat setempat terutama di Desa Tolabit bahwa sangat tepat sasaran, karena bagian dari upaya pencegahan bencana banjir yang sudah cukup lama melanda pemukiman mereka. Disusul pekerjaan jembatan di Desa lain yang tentunya melancarkan akses yang juga sudah lama dibiarkan rusak tak terurus dan jalan tani telah memudahkan mereka untuk keluar-masuk kebun.
Selain beban hidup warga terasa ringan dengan direalisasinya program fisik TMMD ke-144 tersebut. Ternyata program TMMD dibidang non fisik pun ikut membuka pola pikir dan cara hidup yang sehat bagi warga setempat, dimana telah disosialisasikan program kesehatan mulai dari pencegahan hingga penanganan Covid-19, stunting (gizi buruk) dan narkotika. Termasuk sosialisasi soal cocok tanam (pertanian dan perkebunan) untuk perkuat ketahanan pangan dalam menghadapi krisis pangan.
TMMD ini khususnya di Kabupaten Halut terutama berlangsungnya di Kao Barat ini tentu menunjukan kepedulian TNI yang tinggi untuk membantu Pemda untuk memajukan daerah-daerah terpencil dengan sajijan program menyentuh kebutuhan masyarakat. Sehingga itu perlu ada sinergitas semua pihak agar program TMMD terus sehingga kesejahteraan penduduk di daerah terpencil berkelanjutan dan mandiri.
Sementara itu program TMMD ke-144 Kodim Tobelo baik fisik dan non fisik yang disajikan untuk warga Kao Barat antara lain; Desa Makarti 1) Pembuatan Jalan Tani 500 m, 2) Pembuatan Tempat Wudhu dan WC, 3) Pembuatan Deker 2 unit panjang 4 m x lebar 1.8 m, 4) Rehab Musholla. Desa Tolabit, 1) Pembuatan Drainase panjang 486 m, 2) Pembuatan Deker panjang 12 m x lebar 1.8 m. Desa Beringin Agung; 1) Pembuatan Jalan Tani 300 m, 2) Pembuatan WC Umum, 3) Pembuatan Deker 2 unit panjang 4 m x lebar 1.8 m. Desa Sidomulyo; 1) Pembuatan Plat/Rehab Jembatan 12 m, 2) Pembuatan Deker 1 panjang 4 m x lebar 1.8 m, 3) Pembuatan Deker 2 panjang 3 m x lebar 1.8 m
Sasaran Non Fisik terdiri dari Sosialisasi wawasan kebangsaan, Sosialisasi Kesehatan Pencegahan Covid-19, Sosialisasi Pertanian, Sosialisasi Keagamaan, Sosialisasi hukum dan Kamtibmas, Sosialisasi bahaya Narkoba, Sosialisasi Pertanahan, Sosialisasi KB Kesehatan, Sosialisasi peternakan/perikanan, Sosialisasi bahaya teroris dan paham radikalisme, Sosialisasi Lingkungan Hidup, Sosialisasi PKK, Sosialisasi Bela Negara dan Sosialisasi kesehatan tentag Penceghan Stunting.(dit)
