Halut

Kades Tolonuo Bantah Disebut ‘Bohongi Warga’

×

Kades Tolonuo Bantah Disebut ‘Bohongi Warga’

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

HARIANHALMAHERA.COM–Tudingan diduga melakukan pembohongan publik membuat Kepala Desa Tolonuo, Kecamatan Tobelo Utara, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Manaf Kharie, angkat suara.

Kepada Harian Halmahera, Rabu pekan kemarin, Manaf mengaku tidak pernah berkonsultasi dengan pihak Inspektorat, terkait desain proyek. Tapi menurut dia, konsultasi yang dilakukan bersifat individu.

“Antara pemerintah desa sebagai pengguna jasa, dengan penyedia layanan jasa desain proyek. Yang saya sampaikan ke masyarakat dengan menyebut nama Inspektorat, karena designer proyek kami itu honorer di Inspektorat, jadi konsultasinya bukan secara lembaga,” terangnya.

Ia pun mengaku risih dengan pemberitaan terkait dirinya di beberapa media cetak, termasuk di Harian Halmahera, yang disebutkan bahwa dirinya diduga membohongi warga.

“Saya rasa pemberitaan itu terlalu berlebihan. Karena yang saya maksudkan itu konsultasi secara individu, bukan kelembagaan. Tapi saya malah dituduh berbohong,” sesalnya.

Terpisah, designer proyek lampu jalan Desa Tolonuo, Collins Pasaribu, mengakui bahwa secara individu dirinya beberapa kali didatangi Kades Tolonuo, untuk berkonsultasi terkait proyek yang sedang ia desain tersebut.

Collins juga mengaku, bahwa saat ini dirinya berstatus honorer di Inspektorat. Namun dalam berkonsultasi, dirinya tidak pernah membawa nama lembaganya. “Dan bagi saya itu tidak jadi masalah ketika saya terlibat mendesain proyek desa,” katanya.

Karena selain sebagai tenaga honorer, dirinya adalah salah satu tim pendamping desa dalam program pembangunan pemberdayaan masyarakat desa (P3MD) Halut, yang membidangi desain proyek.

Diberitakan sebelumnya, dalam aksi unjuk rasa pada Selasa (9/6), sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Pelajar Tolonuo(HIPPMAT) meminta kejelasan terkait proyek tersebut.

Kades Manaf yang tampil tenang di hadapan para agent of change itu, menyebut proyek yang bersumber dari dana desa (DD) tahap I tahun 2020 itu, sudah dikonsultasikan ke Inspekotrat, bahwa selama proyek berjalan, tidak perlu memajang papan proyek.

Namun penjelasan Kades Tolonuo di hadapan massa aksi itu, ditampik oleh Kepala Inspektorat Halut, Tony Kappuw. Kepada Harian Halmahera, ia mengaku sejauh ini belum ada konsultasi terkait realisasi DD tahap I Tahun 2020.

“Setahu saya tidak ada konsultasi terkait proyek lampu jalan itu kepada kami. Kalau ada konsultasi tentu kita akan tahu. Jadi sangat tidak benar kalau kami disebut yang mendesain proyek itu,” ungkap Tony.

Menurut Tony, untuk Desa Tolonuo, pihak Inspektorat baru melakukan monitoring DD tahap III Tahun 2019. Sedangkan DD tahap I Tahun 2020, belum sama sekali.

“Jadi kalau Pak Kades sampaikan seperti itu di hadapan masyarakat, itu tidak benar. Kita juga tidak tahu sama sekali proyek lampu jalan itu, karena mereka memang belum berkonsultasi,” katanya.

Ia menegaskan, kalau pun ada konsultasi dari setiap desa ke Inspektorat, itu hanya sebatas penjelasan terkait penggunaan DD. “Tapi untuk mendesain, itu tidak benar,” tegasnya.

Koordinator Lapangan Aksi HIPPMAT, Mudatsir Saragi, mengaku menyesalkan dugaan berbohong Kades terhadap masyarakat. Apalagi setingkat mencatut nama Inspektorat sebagai dalil pembenaran. ‘Kades sudah membohongi mahasiswa dan masyarakat,” cetusnya.

Mudatsir yang juga mahasiswa Arsitek itu menjelaskan, setiap proyek pembangunan wajib mencantumkan papan proyek sebagai bentuk transparansi. Baik itu proyek yang bersumber DD maupun dari APBD dan APBN.

“Itu wajib memasang papan proyek pembangunan. Tapi ini bertolak belakang dengan proyek lampu jalan di Desa Tolonuo. Tidak ada papan proyeknya sebagai informasi.

Bahkan tidak ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Desa(RPJMDes),” ujarnya. (tr-5/Kho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *