Halut

Kinerja Pansus Perusda PT.HM Terus Disorot Pemuda Muhammadiyah, Jumar: Buktikan Kalau Mampu Usut, Tak Perlu Alergi Dikritik

×

Kinerja Pansus Perusda PT.HM Terus Disorot Pemuda Muhammadiyah, Jumar: Buktikan Kalau Mampu Usut, Tak Perlu Alergi Dikritik

Sebarkan artikel ini
Ketua Pemuda Muhammadiyah Halut, Jumar Mafoloi Kuna

HARIANHALMAHERA.COM– Kinerja panitia khusus (Pansus) DPRD Halut dalam mengusut dugaan kasus penyalahgunaan anggaran penyertaan sebesar Rp. 9,7 miliar oleh Pemkab Halut ke perusahan daerah (Perusda) PT. Halut Mandiri (HM) terus disorot. Bahkan ketua Pansus, Sahril Hi, Rauf dan organisasi Pemuda Muhammadiyah pun saling balas pantun terkait kasus tersebut lantaran sejak awal 2022 diinvestigas tetapi belum kunjung tuntas hingga saat ini.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Halut, Jumar Mafoloi, mengatakan bahwa Pansus kasus anggaran Perusda PT.HM mestinya evaluasi kinerja dan legowo dikritik bukan alergi, karena komentar dari elemen masyarakat bagian dari control yang harus dijadikan kekuatan bagi DPRD sebagai wakil rakyat.

“Mestinya Ketua Pansus kasus anggaran Perusda PT.HM legowo saja soal komentar pengurus Pemuda Muhammadiyah, tidak menanggapi bahwa statmen kami tidak mendasar, sebab itu bagian dari krtikan yang patut dijadikan bahan evaluasi kinerja, karena dalam kasus perusda ini sudah makan waktu cukup lama tetapi tidak ada titik terang,”katanya, rabu (22/3).

Menurutnya, Pansus Perusda PT.HM harus buktikan pada public dengan menuntaskan kasusnya bukan menanggapi kritikan yang notabenenya agen perubahan dan control social.

“Organisasi masyarakat (ormas) termasuk Pemuda Muhammadiyah tidak berwewenang merinci anggaran Pansus, yang harus dirinci adalah sudah sampai mana tugas Pansus yang dimotori oleh Komisi III, karena kasus anggaran Perusda PT.HM ini bukan lagi jadi rahasia, kalau ditutupi otomatis siapapun mencurigai ada yang tidak beres,”tandasnya.

“Sebagai Pansus harus membuka diri dari desakan publik, bukan menangapi yang terkesan menghakimi publik, tentunya ini cara berfikir ketua Pansus terkesan memonopoli,”sambungnya.

Sebenarnya lanjut Jumar, Pemuda Muhammadiyah sendiri sudah pernah mendiskusikan kasus ini sebelum komisi III DPRD Halut membentuk Pansus.

“Kami meminta jangan lagi kita saling menudu soal anggaran. Pansus sudah harus bekerja dengan adanya desakan publik, sehingga publik pun percaya dengan adanya kerja-kerja Pansus,”tuturnya.(sal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *