HARIANHALMAHERA.COM– Sosialisasi soal pemilu 2024 terus dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Halmahera Utara (Halut). Kali ini pihaknya sosialisasi pemilu bertema “Pemili Sebagai Sarana Integrasi Bangsa” terhadap awak media baik cetak maupun online di Kabupaten Halut.
Kegiatan sosialisasi yang digelar di Cafe Predafor, Kecamatan Tobelo Tengah, Sabtu (16/12) itu dihadiri anggota KPU Halut Divisi Data Ircham Puni, Divisi Parmas dan SDM Asmawati Marsaoly, Divisi Hukum Abdul Jalil Jurumudi serta para insan pers.
Anggota KPU Halut Divisi Parmas dan SDM, Asmawati Marsaoly mengatakan bahwa memasuki hari keenam perekrutan calon anggota Kelompok Penyelenggadan Pemungutan Suara (KPPS) untuk Pemilu tahun 2024 sedianya insan pers ikut bekerja sama dengan KPU untuk melakukan sosialisasi lewat media, terutama media elektronik.
“Kenapa kami mengundang media untuk bertatap muka langsung, karena kami juga ingin media berperan aktif dalam memberikan informasi kepada masyarakat, terutama tahapan perekrutan KPPS yang sementara berjalan,”katanya.
Saat ini lanjutnya, Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar 196 Desa yang ada di Halut sebanyak 606 TPS, dimana untuk TPS khusus seperti di perusahan PTNHM sebanyak 4 TPS dan di Lapas Kelas IIB Tobelo sebanyak 2 TPS.
“KPU sendiri akan merekrut KPPS dengan jumalah yang cukup banyak yakni sebanyak 4.242 anggota KPPS,”ungkapnya.
“Untuk informasi pendaftaran masyarakat tidak perlu lagi mendatangi kantor KPU, langsung saja berurusan dengan PPS maupun PPK, sebagai penyelenggara yang ada ditingkat bawa,”sambungnya.
Sementara anggota KPU Halut Divisi Data, Ircham Puni menambahkan TPS khusus yang dibentuk di PTNHM dan Lapas Tobelo ini tidak melibatkan PPK maupun PPS, namun hal ini diambil alih oleh KPU, karena sesuai dengan regulasi yang ada, seluruh karyawan sudah terdata karyawan yang melakukan pekerjaan di hari pencoblosan akan memilih di TPS khusus.
“Untuk data karyawan kita ambil perusahan langsung, jadi kita sudah mengetahui berapa jumlah karyawan yang akan melakukan pencoblosan di TPS khsus, untuk saat ini data yang kami pegang berkisar 800 lebih pemilih yang ada di TPS khsus,”jelasnya.
Pemilih yang memilih pindah TPS menurutnya, sudah harus meminta surat pindah sebelum hari pencoblosan agar penyelenggara tingkat bawah bisa melaporkan ke KPU terkait dengan pemilih yang pindah, begitu juga pemilih yang ada di TPS khusus.
“Kami berharap proses pemilihan ini bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, di tahun kami targetkan partisilasi pemilih bisa mencapai diangka 76 persen, daru jumlah DPT 120 ribu pemili lebih, untuk kelebuhan surat suara diseriap TPS hanya 2 persen dari jumalh DPT 300/TPS,”terangnya.
“Untuk pemilih yang tidak memiliki undangan dan hanya mengunakan KTP, harus memeriksa namanya di DPT sudah terdaftar atau belum, karena sekarang ini mengecek nama di DPT sudah mudah karena semua sudah online,”sambungnya.(sal)