HARIANHALMAHERA.COM– Penundaan pemberangkatan haji akibat pandemic Covid-19 sudah dua kali terjadi, sejak tahun 2020 sampai 2021. Tertundanya keberangkatan ini juga berdampak pada bertambahnya daftar antrian. Khususnya Kabupaten Halmahera Utara yang sebelumnya disebut Kantor Kementerian Urusan Agama (Kemenag) Halut bahwa pendaftaran di tahun 2020 bisa berangkat 20 tahun kemudian.
Kepala seksi penyelenggara haji dan umrah Kemenag Halut, Rustam S, Jafar, mengatakan, jumlah pendaftar haji sampai pada tahun 2021 telah tercatat 170 orang yang tentunya tak diberangkatkan secara keseluruhan tetapi bertahap sesuai kuota haji tiap daerah yang diberikan pemerintah.
“Saat ini untuk CJH Halut yang terdaftar sebanyak 170 lebih, ini lumayan banyak, karena setiap hari ada yang mendaftar seperti beberapa hari kemarin ada dua orang. Bertambahnya pendaftar haji ini tentunya bertambah juga daftar antrian,”katanya, rabu (12/1)
Daftar antrian untuk CJH Halut sendiri menurutnya, kalau mereka yang mendaftar di tahun 2022 maka kemungkinan bisa sampai 17-18 tahun kemudian, karena pendaftar terus bertambah dan sisi lain adanya dua kali terjadi pendundaan pemberangkatan.
“memang antriannya sangat lama, kalau mendaftar sekarang (2022) maka berangkatnya bisa sampai 17 atau 19 tahun. Tentunya kami berharap masalah pandemic Covid-19 ini segera berakhir sehingga urusan haji dapat kembali normal,”tuturnya.
Sementara Kepala Kemenag Halut, Yamin Latief Tjokra, menambahkan bahwa keberangkatan ibadah haji hingga saat ini masih menunggu kepastian dari pemerintah Arab Saudi yang mana ditunda, karena pandemic Covid-19 melanda.
“Kalau sudah informasi terkait keberangkatan haji maka secepatnya Kemenag juga publikasi pada masyarakat terutama bagi yang hendak berangkat sehingga mereka pun bersiap,”imbuhnya.(tr-05)
