HARIANHALMAHERA.COM–Panitia Khusus (Pansus) DPRD Halut kembali berjanji akan tuntaskan masalah dana penyertaan modal sebesar Rp.8,5 miliar ke Perusahan Daerah (Perusda) PT. Halut Mandiri (HM) yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pihaknya pun tertekad selesaikan kasus tersebut dalam waktu maksimal 2 bulan kedepan.
Ketua Pansus PT.HM, Sahril Hi. Rauf, mengatakan bahwa pihaknya dalam menelusuri dana pernyertaan modal tersebut selain sangat kehati-hatian tentu juga teliti terhadap sejumlah data-data yang tengah dihimpun. “Saya ingin sampaikan kalau skop lokal sudah hampir selesai, tinggal kita ikut sesuai komitmen dari pernyataan soal penyertaan modal, apakah sudah sesuai atau belum, karena ada beberapa kegiatan usaha terindikasi keluar dari program awal dan itu yang kita butuh klarifikasi, seperti pengadaan beras dan perikanan karena itu tidak masuk dalam program usaha,”katanya, Senin (26/9).
BACA JUGA : Pansus ‘Takut’ Usut PT.HM
Menurutnya, Pansus tidak hanya butuh informasi tetapi data ril sebagai bukti kuat, sebab harus dilihat rasio antara penyertaan modal yang dialokasikan terhadap unit-unit perusahan. “Apakah ini memang benar-benar pada posisi modal yang terinvestiasi kembali ke kas ataukah tidak. Artinya walaupun kita bukan tim audit tapi Pansus juga memaksimalkan kerja seperti ini, investasi di industri air minum O’ake antara fakta di lapangan dengan rasio keuangan kita butuh data seluruh bentuk belanja di awalnya,”jelasnya.
BACA JUGA : Pansus Kewalahan Ungkap Kasus Perusda PT.HM
Anggota DPRD Halut dari fraksi Hanura ini menuturkan bahwa pihaknya upayakan dalam waktu dua bulan kedepan akan maksimalkan kerja-kerja pansus dan apabila belum tercapai maka tetapi dibuat rekomendasinya ke Inspektorat atau akuntan publik diluar dari Pemerintah. “Karena kita juga butuh ahli. Ada hal-hal tertentu yang tidak bisa saya ungkapkan di sini sebagai tanggung jawab melindungi kerja pansus jadi saya akan menyebutkan saat di hasil nanti, kita bisa mengetahui dengan jelas alokasinya setiap tahun berapa, peruntukannya kemana dan kasnya berapa di setiap tahun saat penambahan modal. Kas juga harus terbaca keluar masuknya sehingga kita juga harus memeriksa rekening koran,”ungkapnya.(sal)