HARIANHALMAHERA.COM–Meski baru hari pertama direlokasi ke pasar baru Inpres II Rawajaya, namun sebagian pedagang sudah mulai mengeluh sejumlah masalah yang dihadapi. Selain fasilitas yang dianggap belum memadai, ternyata yang lebih membuat mereka resah hingga berniat untuk kembali berjualan di pasar lama adalah baradang dagangannya tak selaris beli saat masih di tempat lama alias tak laku terjual.
Onco, salah satu pedagang sayuran dan rempah-rempah dapur lainnya mengatakan, sejak direlokasi ke pasar Inpres II Rawajaya pada pagi hari sampai siang ternyata barang dagangannya baru terjual satu. “Kalau barang dagangan tidak laku seperti ini terus terjadi di hari berikut maka siapa pun akan pindah ke tempat lama, dan saya juga ingin pindah soalnya disini dagangan saya tidak laku dibeli,”katanya.
BACA JUGA : Disperindag : Relokasi Tak Ada Paksaan Tapi Kesadaran Pedagang
Di pasar lama menurutnya, terkadang barang dagangan mereka tak sampai siang hari sudah habis terjual. Bahkan, pembeli sudah pesan lebih dulu sebelum dijual ke pasar. “Kalau di tempat lama itu kadang belum sampai siang barang sudah terjual sampai 300 ribu, setelah pindah di pasar Inpres ini dari pagi sampai siang hanya dapat 70 ribu,”ungkapnya.
Senada disampaikan Ida, pedagang hasil perkebunan bahwa fasilitas di pasar Inpres Rawajaya masih banyak kekurangan salah satunya menjadi kebutuhan penting persediaan lapak yang tidak mencukupi sehingga pedagang pun terpaksa buat sendiri, kemudian air dan jalan masuk pasar. “Ini tempat jualan kami bikin sendiri, harusnya Pemerintah yang buat, kan kami yang berjualan ditagih retribusi sementara tidak ada fasilitas untuk kami,”ujarnya.(tr-05)