Halut

SMT Hadiakan Janda Mu’alaf Rumah

×

SMT Hadiakan Janda Mu’alaf Rumah

Sebarkan artikel ini
PEDULI DU'AFA : Rumah Janda Mu'alaf di Desa Rawajaya hasil bedah SMT dan Panguyuban Jawa (Foto : tim)

HARIANHALMAHERA.COM–Raut wajah Ibu Ester, seorang emak status janda mu’alaf itu tampak senyum bahagia dan bercampur haru ketika berdiri di depan rumah barunya di Desa Rawajaya Kecamatan Tobelo. Sebuah rumah layak huni dari rumah sebelumnya yang terletak di Desa Wosia Kecamatan Tobelo Tengah itu merupakan hasil ‘bedah’ yang dilakukan oleh komunitas Sahabat Muslim Tobelo (SMT) yang bekerja sama dengan Paguyuban Jawa.

Rumah yang dibangun dari hasil swadaya oleh komunitas SMT dan Paguyuban Jawa itu, selasa (29/3) mulai dihuni oleh Ibu Ester bersama dua orang anaknya setelah diserahkan kuncinya oleh perwakilan SMT.

Ester pun mengisahkan bahwa sebelumnya mendapat bantuan rumah dari komunitas SMT dan Paguyuban Jawa, dirinya bersama anak-anak hidup dalam kondisi serba terbatas di gubuk yang beralas tanah di Desa Wosia Kecamatan Tobelo Tengah.“Setalah suami saya minggal 5 tahun lalu, hidup saya dan dua orang anak tambah berat, kami tinggal di gubuk dan lebih sedih lagi adalah satu-satunya sepeda motor yang dikredit oleh suami sempat ditahan leasing,”katanya.

Namun semua cobaan itu menurutnya, dapat di jalani dengan sabar hingga akhirnya komunitas SMT dan Paguyuban Jawa memberikan harapan baru untuk dirinya bersama anak-anak. “Memang saya diberi pekerjaan sebagai tenaga lepas di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Halut, namun hanya bisa penuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang itu pun masih terbatas, namun Alhamdulliah, masih ada orang baik yaitu komunitas SMT dan Paguyuban Jawa yang kasih saya rumah dan membantu lunasi biaya motor yang ditahan,”ujarnya.

Ketua SMT, Aswan, menuturkan bahwa mereka tergerak untuk membantu, karena melihat kondisi hidup Ibu Ester sangat berat dijalani sehingga berkoordinasi dengan Paguyuban Jawa untuk meringankan beban mereka. “Memang rumah Ibu Ester sangat tidak layak dihuni dan dibangun rumah baru ini tentu saya berharap semoga ibu Ester dan anak-anak bisa tinggal dengan aman dan nyaman,”ungkapnya.

Senada disampaikan Agus Pamuji, ketua Panguyuban Jawa bahwa meski rumah yang dibangun terbilang sederhana, namun masih bisa dikatakan layak dibandingkan dengan tempat tinggal sebelumnya. “Pembangunan rumah ini dilakukan secara swadaya dangan anggaran berkisar 20 juta-an, namun kami bukan lihat berapa anggarannya tetapi niat tulus untuk membangu ibu Ester dan anaknya,”tuturnya.

Menurunya, langkah Paguyuban Jawa dan SMT ini bukan pertama kali tetapi sebelumnya pernah ‘bedah’ rumah warga baik milik Paguyuban Jawa sendiri maupun secara umum. “Memang tujuan Paguyuban Jawa adalah membantu meringankan beban hidup warga termasuk dari kami sendiri,”pungkasnya.(rif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *