HARIANHALMAHERA.COM–Penetapan tarif angkutan umum khusus rute Tobelo-Sofifi oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara ternyata belum sepenuh diterima para sopir, dimana tarif yang ditetapkan melalui surat keputusan gubenur Malut sebesar Rp165 ribu/penumpang tersebut dianggap tidak sesuai kondisi lapangan dan merugikan jasa angkutan.
Sejumlah sopir Tobelo-Sofifi pun menyatakan tidak setuju terhadap keputusan Pemprov Malut yang menetapkan tarif tersebut. menurut sopir, tarif yang ideal untuk rute Tobelo-Sofifi harus sebesar Rp200 ribu/penumpang sebagaimana yang mereka patok sebelumnya, karena tarif tersebut sesuai beberapa factor seperti jarak tempuh yang jauh, harga bahan bakar minyak (BBM) yang mahal dan parahnya lagi sepinya penumpang.
“Kami sopir Tobelo-Sofifi tidak sepakat tarif 165 ribu per penumpang yang ditetapkan Pemerintah Provinsi, karena tarif ini tidak sesuai kondisi yang dialami sopir,”kata Iman diamini rekan-rekan sopir lainnya saat ditemui di pangkalan Tobelo, senin (31/10).
Penetapan tarif oleh Pemprov Malut tersebut lanjut sopir, hanya mengikuti keinginan Pemerintah, sebab para sopir tidak dilibatkan dalam pembahasan tarif tersebut. “Bagi kami tarif yang ditetapkan itu sepihak, karena kami tidak dilibatkan untuk menjelaskan bagaimana kondisi di lapangan. Perlu diketahui bahwa selain harga BBM yang mahal, kami sopir pusing sepinya penumpang sehingga pendapatan kami pun menurun dan masalah ini solusinya hanya naikan tarif seperti sebelumnya,”tandas sopir.(tr-05)