HARIANHALMAHERA.COM–Warga Desa Kalipitu, Kecamatan Tobelo Tengah, menolak sebuah rumah susun (Rusun) di desa mereka, dijadikan sebagai lokasi karantina terkait kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Ucok, warga Desa Kalipitu, kepada koran ini, Minggu sore (5/4), mengatakan, jarak antara bangunan Rusun dan wilayah pemukiman cukup dekat. “Masak pemerintah mau taru mereka (orang-orang yang dikarantina) di sini,” sesalnya.
Menurut dia, virus tersebut sangat berbahaya. Ia takut jangan sampai orang-orang yang dikarantina itu, menulari warga sekitar. “Ya kita juga tidak tahu bagaimana dorang (mereka) baku kontak. Yang jelas, torang (kami) tolak. Silakan Pemda cari tempat lain. Jangan di sini,” tandasnya.
Hal senada disampaikan Resa, warga Desa Kalipitu lainnya. Kepada koran ini, dia mengatakan tingkat penyembuhan Covid-19 hanya 30 persen dibandingkan tingkat kematian. Kendati demikian, ia mengaku pasrah jika Pemda tegas memutuskan.”Apalah daya, kami hanya masyarakat biasa,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Helda. Perempuan paruh baya itu secara tegas menolak rusun tersebut, dijadikan sebagai lokasi karantina. “Tara (tidak) boleh,” singkat Helda.
Berbeda dengan Jois. Perempuan ini mengatakan, jika lokasi karantina tersebut dianggap steril, maka tidak masalah. “Kalau tidak (steril), jelas torang tetap tolak. Karena ini menyangkut kesehatan,” ujarnya. (tr5/kho)