HARIANHALMAHERA.COM–DPRD dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara (Halut), masih terus membahas alokasi anggaran untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Hingga saat ini, belum diketahui kapan penetapan nominalnya.
Berbeda dengan Pemerintah Desa (Pemdes), yang mulai bergerak menggunakan dana desa (DD) untuk meringankan beban warganya. Meski, upaya tersebut hanya sebatas pengadaan bahan makanan berupa beras, telor, minyak goreng, dan beberapa kebutuhan dapur. Namun bantuan tersebut cukup berarti.
Dari ratusan desa yang tersebar di Halut, baru Desa Papilo, Rawajaya, Gosoma, dan Lino Ino yang resmi merealisasikan DD untuk pengadaan sembako bagi warganya. Proses penyaluran pada Sabtu (4/4) yang berlangsung serentak itu, dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemkab Halut.
Seperti di Desa Rawajaya dan Gosoma diserahkan oleh Wakil Bupati, Muchlis Tapi Tapi. Kemudian Desa Popilo oleh Bupati Halut, Frans Manery. Sedangkan Desa Lina Ino oleh Sekretaris Daerah, Fredy Tjandua.
Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Pemkab Halut, Decky Tawaris, kepada koran ini, mengatakan pengadaan sembako yang bersumber dari DD, sudah disepakati secara bersama oleh Pemkab Halut. “Itu menindaklanjuti surat edaran pemerintah pusat melalui kementerian teknis,” jelasnya.
Menurut Decky, ini baru tahap awal. Nantinya, akan dilanjutkan di desa-desa yang lain. “Bantuan lebih fokus diperuntukan ke para janda, duda, dan masyarakat lanjut usia dengan kategori kurang mampu,” ujarnya.
Decky menjelaskan, jumlah sembako yang disalurkan di beberapa desa itu sebanyak 168 paket. “Desa Popilo 10 paket, Rawajaya 10 paket, Gosoma 11 paket dan Desa Lina Ino 137 paket,” jelasnya. (dit/Kho)
