HukumKriminal

Ini Kronologi Insiden Penembakan versi Polisi

×

Ini Kronologi Insiden Penembakan versi Polisi

Sebarkan artikel ini
KLARIFIKASI: Dansat Brimob Polda Malut Kombes Pol Budi Satrijo (kiri) menklarifikasi kronologi insiden penembakan versi warga, saat memberikan keterangan pada wartawan, Senin (18/3). (foto: malutpost.com)

HARIANHALMAHERA.COM— Dalam jumpa pers terkait peristiwa penembakan, Desa Kawasi, Kecamatan Pulau Obi Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Sabtu (16/3), polisi sudah meminta maaf.

Bahkan disebutkan, anggotanya sudah melanggar SOP. Anggotanya pun sudah ditarik dari lokasi tugas untuk diperiksa secara intensif. Kapolda juga sudah menegaskan akan mengusut tuntas dan memberikan sanksi tanpa pandang bulu sesuai tingkat kesalahan anggota.

Namun, dalam jumpa pers tersebut, Dansat Brimob Kombes Pol Budi Satrijo mengaku, tidak sependapat dengan kesaksian warga. Menurut Budi berdasarkan kesaksian anggotanya, peristiwa terjadi pada Sabtu (16/3) dini hari sekira pukul 01.00 WIT.

(lihat: Ini Kronologi Insiden Penembakan Oleh Aparat versi Warga)

Saat itu, di Desa Kawasi, Kecamatan Obi dihelat pesta ronggeng. Di tengah pesta, dua pemuda Kawasi mabuk berat. Berselang beberapa menit kemudian, datang seorang warga atas nama Frans.

“Kepada anggota kami, Frans mengaku sebagai korban pemukulan pemuda yang mabuk tersebut,” kata Budi.

“Sebagai seorang anggota kepolisian, anggota kami saat itu langsung mendatangi pelaku dan melakukan interogasi. Karena mungkin sudah dipengaruhi alkohol, pemuda tersebut mulai mengeluarkan bahasa bahwa tidak takut polisi,” sambungnya.

Si anggota lalu kembali ke pos untuk melaporkan kejadian itu pada komandan tim (Dantim). Dantim lantas menuju lokasi pesta dan menanyakan bahasa yang diucapkan oknum pemuda tersebut.

“Namun karena dalam kondisi mabuk, oknum pemuda itu langsung mengamuk sampai rekan-rekan oknum pemuda itu datang berkumpul,” terangnya.

Peristiwa penembakan, lanjut Budi, terjadi saat anggotanya mendatangi rumah pelaku yang melakukan pemukulan. Ketika anggota menangkap pelaku pemukulan, si pelaku mengamuk sambil berteriak yang membuat rekan-rekannya mulai berdatangan.

Pada saat bersamaan batu-batu langsung berhamburan. Hal ini membuat anggota langsung melepaskan tembakan peringatan ke udara. Namun, lantaran senjata dalam posisi terkunci, hingga meledak duluan ke bawah hingga membuat dua warga terkena serpihan peluru.

“Korban sebanyak dua orang karena pas ledakan senjata di kerumunan massa, hingga korban dengan cepat di bawa ke Rumah Sakit PTMSP namun peralatanya terbatas hingga dirujukan ke RSUD Halsel,” jelasnya.

Dijelaskan, penembakan terjadi saat anggota mengangkat senjata bertujuan untuk memberikan tembakan peringatan ke udara, akan tetapi serentak pun mengenai korban Mince yang posisinya berada tidak berjauhan di tempat kejadian. Sehingga letusan senpi tersebut mengenai tepatnya di kaki sebelah kanan korban disamping lutut.

Budi mengaku lantaran situasi di TKP terdapat kerumunan massa, sehingga pada saat itu korban penembakan belum diketahui oleh anggota.

Melihat penembakan itu, masa pun mengamuk sehingga menyerang anggota Brimob yang langsung langsung mengamankan diri menuju rumah sekdes Kawasi. Saat berada di rumah Sekdes Kawasi terjadi pelemparan batu berulang kali dari arah luar rumah.

Dia menegaskan, pihaknya akan bertanggungjawab penuh atas kedua korban.

“Kita akan memfasilitasi penyembuhan mereka Dan anggota yang melakukan penembakan ditarik untuk lakukan proses hukum,” tegasnya.

Budi menambahkan, melihat akar peristiwa ini yang bersumber dari miras, maka dirinya meminta tidak ada lagi warga yang menjual miras.

“Maka kita sama sama untuk membasmi itu miras. Dan semoga mendekati pemelihan ini kita sama sama menjaga keamanan Kamtibmas dari semua elemen masyatakat yang ada di Malut,” pintanya.(eva/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *